Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan Perum LKBN Antara sebagai kantor berita nasional telah turut berperan dalam membangun Flobamora (Flores, Sumba Timor, Alor).
"Peran Kantor Berita Antara adalah melalui pemberitaan yang mencerdaskan dan terus membangun optimisme masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu," kata Lebu Raya yang akan mengakhiri masa tugasnya yang kedua sebagai Gubernur NTT pada Juni 2018..
"Saya mengucapkan selamat buat Antara yang hari ini genap berusia 80 tahun. Antara telah turut membangun NTT melalui pemberitaan yang mencerdaskan dan terus membangun optimisme masyarakat NTT," katanya.
Kantor Berita Antara, dalam kacamata gubernur dua periode itu, juga turut mengawal dan mendorong percepatan pembangunan di NTT. "Trima kasih buat Antara. Teruslah berjuang dengan landasan cinta kasih membangun optimisme masyarkat agar NTT menjadi lebih maju," katanya.
"Selain itu, jadilah media kebanggaan bagi masyarakat bangsa, khususnya NTT dengan pemberitaan yang obyektif, jujur dan terpercaya," kata Ketua DPD PDI Perjuangan NTT ini.
Cerita bangsa
Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat mengatakan agar tidak ada lagi pihak-pihak yang mempertanyakan mengapa perlu ada Antara sebagai kantor berita nasional.
"Berita Antara adalah cerita bangsa Indonesia," kata Dirut Antara dalam sambutan peringatan 10 Windu Kantor Berita Antara di Auditorium Adhyana Wisma Antara, di Jalan Medan Merdeka Selatan 17, Jakarta, Rabu.
Dimas, panggilan akrabnya mengatakan empat pemuda yaitu Adam Malik, Albert Sipahoetar, Sumanang Soeriowinoto dan Pandu Kartawiguna; mendirikan kantor berita pada 13 Desember 1937 banyak yang mempertanyakan.
"Saat itu banyak yang mempertanyakan, untuk apa perlu kantor berita nasional kalau makan saja belum cukup," tuturnya.
Karena itu, untuk menepis pertanyaan-pertanyaan serupa pada masa kini, Dimas mengatakan Antara sebagai kantor berita nasional harus menjawab berbagai tantangan yang dihadapi.
Tantangan itu bukan hanya pada masa kini, tetapi juga kemungkinan tantangan di masa depan. Tantangan itu terutama dari generasi masing-masing zaman yang akan selalu hadir dengan kekhasannya. "Tantangan bukan hanya dari generasi zaman `now` tetapi juga generasi zaman esok," ujarnya.