Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgiyanto mengatakan pihaknya telah menebarkan benih ikan kakap putih sebanyak 3.000 ekor untuk budidaya perikanan di perairan Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao.
"Sekarang baru 3.000 ekor benih ikan kakap putih (barramundi) yang kami tebarkan pada akhir 2018 lalu untuk budidaya di wilayah perairan Mulut Seribu," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa (18/6).
Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan, hasil budidaya ikan tersebut akan dipanen pada November 2019 mendatang. "Sekitar tiga atau empat bulan lagi baru panen sehingga ukurannya agak besar untuk dikonsumsi," katanya.
Ganef menjelaskan benih ikan kakap putih yang ditebar sesuai dengan kapasitas empat keramba yang terpasang, masing-masing bisa menampung sekitar 700 ekor.
Ganef mengatakan, untuk memastikan daya dukung lingkungan di lokasi budidaya, pihaknya juga melakukan transplantasi terumbu karang sehingga perkembangbiakan ikan bisa berlangsung secara alamiah.
Ia menambahkan, program budidaya ini juga disinergikan dengan sektor pariwisata karena pemerintah provinsi juga telah mendesain akan membangun sejumlah infrastruktur pendukung di lokasi tersebut.
"Di sana nantinya juga akan dibangun penginapan, restoran untuk wisatawan sehingga kebutuhan ikan akan dipasok dari hasil budidaya tersebut," demikian Ganef Wurgiyanto.
Baca juga: Rp1,5 miliar untuk kembangkan wisata Mulut Seribu
Baca juga: 5.000 benih kerapu untuk Mulut Seribu
"Sekarang baru 3.000 ekor benih ikan kakap putih (barramundi) yang kami tebarkan pada akhir 2018 lalu untuk budidaya di wilayah perairan Mulut Seribu," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa (18/6).
Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan, hasil budidaya ikan tersebut akan dipanen pada November 2019 mendatang. "Sekitar tiga atau empat bulan lagi baru panen sehingga ukurannya agak besar untuk dikonsumsi," katanya.
Ganef menjelaskan benih ikan kakap putih yang ditebar sesuai dengan kapasitas empat keramba yang terpasang, masing-masing bisa menampung sekitar 700 ekor.
Ganef mengatakan, untuk memastikan daya dukung lingkungan di lokasi budidaya, pihaknya juga melakukan transplantasi terumbu karang sehingga perkembangbiakan ikan bisa berlangsung secara alamiah.
Ia menambahkan, program budidaya ini juga disinergikan dengan sektor pariwisata karena pemerintah provinsi juga telah mendesain akan membangun sejumlah infrastruktur pendukung di lokasi tersebut.
"Di sana nantinya juga akan dibangun penginapan, restoran untuk wisatawan sehingga kebutuhan ikan akan dipasok dari hasil budidaya tersebut," demikian Ganef Wurgiyanto.
Baca juga: Rp1,5 miliar untuk kembangkan wisata Mulut Seribu
Baca juga: 5.000 benih kerapu untuk Mulut Seribu