Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat meninjau kesiapan panen garam di Desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, yang dikelola oleh PT Timor Live Stock Lestari yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada Agustus mendatang.
"Saya datang untuk memastikan persiapan kita terkait kunjungan Bapak Presiden Jokowi saat panen raya garam pada 20 Agustus mendatang," kata Gubernur Laiskodat kepada wartawan di Kupang, Senin (8/7).
"KIta harus bisa menyakinkan Presiden Jokowi bahwa NTT bisa memenuhi sebagian dari kebutuhan garam nasional yang pada tahun 2018 harus dipenuhi melalui impor sebesar 3,7 juta metrik ton," katanya dan menambahkan NTT bisa menyumbang pemenuhan kebutuhan garam di Indonesia sekitar 1 juta metrik ton.
"Kita punya lahan produksi garam berkualitas di Kabupaten Kupang, Malaka, Timor Tengah Utara, Rote Ndao, Sabu dan Nagekeo, saya yakin kalau bisa dikembangkan pasti akan sangat berguna," tambah dia.
Gubernur NTT mengingatkan warga Nunkurus untuk tidak terpengaruh dengan berbagai pendapat yang coba mengadu domba. Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR=RI tersebut menambahkan Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang telah berjuang keras agar lahan yang kurang lebih 26 tahun ditelantarkan itu bisa diberdayakan.
"Kita telah berusaha keras dan meyakinkan kementerian terkait agar lahan ini difungsikan, semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Saya minta masyarakat untuk kerja baik-baik olah lahan ini untuk masa depan yang lebih baik. Silahkan pilih dan pertimbangkan secara baik, mau kerja sawah atau mau usaha garam. Pikirkan baik-baik, mana yang paling menguntungkan," tambah dia.
Baca juga: Kata Gubernur Laiskodat, garam dari NTT bisa kurangi desifit perdagangan
Baca juga: NTT akan menjadi penyumbang garam terbesar di Indonesia
"Saya datang untuk memastikan persiapan kita terkait kunjungan Bapak Presiden Jokowi saat panen raya garam pada 20 Agustus mendatang," kata Gubernur Laiskodat kepada wartawan di Kupang, Senin (8/7).
"KIta harus bisa menyakinkan Presiden Jokowi bahwa NTT bisa memenuhi sebagian dari kebutuhan garam nasional yang pada tahun 2018 harus dipenuhi melalui impor sebesar 3,7 juta metrik ton," katanya dan menambahkan NTT bisa menyumbang pemenuhan kebutuhan garam di Indonesia sekitar 1 juta metrik ton.
"Kita punya lahan produksi garam berkualitas di Kabupaten Kupang, Malaka, Timor Tengah Utara, Rote Ndao, Sabu dan Nagekeo, saya yakin kalau bisa dikembangkan pasti akan sangat berguna," tambah dia.
Gubernur NTT mengingatkan warga Nunkurus untuk tidak terpengaruh dengan berbagai pendapat yang coba mengadu domba. Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR=RI tersebut menambahkan Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang telah berjuang keras agar lahan yang kurang lebih 26 tahun ditelantarkan itu bisa diberdayakan.
"Kita telah berusaha keras dan meyakinkan kementerian terkait agar lahan ini difungsikan, semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Saya minta masyarakat untuk kerja baik-baik olah lahan ini untuk masa depan yang lebih baik. Silahkan pilih dan pertimbangkan secara baik, mau kerja sawah atau mau usaha garam. Pikirkan baik-baik, mana yang paling menguntungkan," tambah dia.
Baca juga: Kata Gubernur Laiskodat, garam dari NTT bisa kurangi desifit perdagangan
Baca juga: NTT akan menjadi penyumbang garam terbesar di Indonesia