Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Raja Muda Bataona, MA memprediksi, PKS dan Gerindra tetap akan menjadi oposisi.
"Saya kira parpol yang akan menjadi oposisi adalah PKS dan Gerindra serta Partai Amanat Nasional (PAN) jika pesan Amien Rais masih diikuti oleh Zulkifli Hasan selaku pimpinan PAN saat ini," kata Mikhael Bataona kepada ANTARA di Kupang, Selasa (30/7)
Bataona menambahkan, pertemuan Jokowi dan Prabowo hanya memberi pesan bahwa Gerindra akan diterima dengan senang hati di kubu pemerintahan jika di suatu masa entah di tahun depan, atau dua tahun lagi ketika Gerindra merasa sudah saatnya masuk ke pemerintahan.
Sekaligus menjadi bagian dari rezim demi mendapat pengalaman untuk persiapan suksesi kepemimpinan di tahun 2024, kata dosen ilmu Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia, serta Ilmu Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu.
"Jadi menurut saya, Gerindra tidak akan masuk dalam koalisi pemerintahan dalam waktu dekat ini, dan tetap memilih berada di luar pemerintahan," katanya dan memprediksi yang akan masuk ke pemerintahan dalam waktu dekat adalah Partai Demokrat.
"Itu sudah pada level lampu hijau karena Jokowi tidak ingin hubungan baiknya dengan SBY dan rekonsiliasi simbolik Mega-SBY pada bulan sebelumnya saat Lebaran akan diwujudkan dengan memberi kepercayaan AHY di kabinet baru mendatang," katanya menambahkan.
Sehingga yang akan menjadi oposisi adalah PKS, Gerindra dan PAN jika pesan Amien Rais masih diikuti oleh Zulkifli Hasan selaku pimpinan PAN saat ini, kata Mikhael Bataona.
Presiden Jokowi bertemu AHY di Istana Kepresidenan Bogor (ANTARA FOTO/Hanni Sofia)
"Saya kira parpol yang akan menjadi oposisi adalah PKS dan Gerindra serta Partai Amanat Nasional (PAN) jika pesan Amien Rais masih diikuti oleh Zulkifli Hasan selaku pimpinan PAN saat ini," kata Mikhael Bataona kepada ANTARA di Kupang, Selasa (30/7)
Bataona menambahkan, pertemuan Jokowi dan Prabowo hanya memberi pesan bahwa Gerindra akan diterima dengan senang hati di kubu pemerintahan jika di suatu masa entah di tahun depan, atau dua tahun lagi ketika Gerindra merasa sudah saatnya masuk ke pemerintahan.
Sekaligus menjadi bagian dari rezim demi mendapat pengalaman untuk persiapan suksesi kepemimpinan di tahun 2024, kata dosen ilmu Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia, serta Ilmu Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu.
"Jadi menurut saya, Gerindra tidak akan masuk dalam koalisi pemerintahan dalam waktu dekat ini, dan tetap memilih berada di luar pemerintahan," katanya dan memprediksi yang akan masuk ke pemerintahan dalam waktu dekat adalah Partai Demokrat.
"Itu sudah pada level lampu hijau karena Jokowi tidak ingin hubungan baiknya dengan SBY dan rekonsiliasi simbolik Mega-SBY pada bulan sebelumnya saat Lebaran akan diwujudkan dengan memberi kepercayaan AHY di kabinet baru mendatang," katanya menambahkan.
Sehingga yang akan menjadi oposisi adalah PKS, Gerindra dan PAN jika pesan Amien Rais masih diikuti oleh Zulkifli Hasan selaku pimpinan PAN saat ini, kata Mikhael Bataona.