Kupang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat pertumbuhan ekonomi di provinsi setempat pada triwulan II-2019 sebesar 6,36 persen secara year on year atau dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2018.

"Secara struktur, pertumbuhan ekonomi 6,36 persen ini sumber terbesar dari sektor pertanian mencapai 2,21 persen dengan share terhadap PDRB sebesar 29,67 persen," kata Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwaellapea di Kupang, Senin (5/8).

Pertumbuhan ekonomi NTT ini berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2019 mencapai Rp26,5 triliun dan harga konstan 2010 mencapai Rp17,26 triliun.

Menurutnya, sektor pertanian tumbuh signifikan disebabkan adanya aktivitas menanam dan musim panen yang bergeser dari triwulan I ke triwulan II.
"Dengan begitu terjadi penambahan luas panen juga sehingga mendorong sektor pertanian tumbuh positif dan punya share besar terhadap PDRB," tambahnya.

Selain pertanian, lanjutnya sektor administrasi pemerintahan juga tumbuh positif mencapai 7,40 persen dengan share terhadap PDRB mencapai 13,21 persen.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi triwulan III NTT didorong investasi

"Aktivitas hari raya keagamaan seperti Paskah, Sambut Baru, Lebaran, dan juga aktivitas berbagai dalam kegiatan Pemilu serentak ini sangat mendorong pertumbuhan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun lembaga non profit rumah tangga," katanya dan menambahkan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran juga tumbuh positif, masing-masing 0,94 persen dan 0,83 persen.

Menurut Maritje, dari 17 sektor perekonomian, sebagian besar mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha industri pengolahan sebesar 9,53 persen, disusul penyediaan akomodasi dan makan serta minum 8,21 persen serta informasi dan komunikasi 7,89 persen.

"Sektor-sektor terus tumbuh positif cuma share terhadap PDRB kita masih kecil dibandingkan pertanian maupun administrasi pemerintahan," katanya dengan menambahkan, sedangkan terdapat sektor yang mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan II yaitu jasa keuangan yang tumbuh -1,83 persen.

Baca juga: Rota Da Sandalo Oecusse dorong peningkatan ekonomi NTT
Baca juga: Perekonomian NTT triwulan I diperkirakan tumbuh 4,90-5,30 persen

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024