Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende Hiparkus Heppi mengatakan pihaknya terus membenahi infrastruktur jalan menuju wilayah utara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Infrastruktur jalan ke wilayah utara terus dibenahi untuk membuka akses menuju berbagai objek wisata yang banyak tersebar di sana," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa (8/10).
Dia mengatakan pemerintah setempat sudah membangun jalan kabupaten yang cukup panjang, dari sebelumnya hanya jalan tanah atau beraspal rusak menjadi lebih mulus dengan hotmix.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, lanjutnya, fokus pembangunan jalan dilakukan menuju wilayah utara yang berjarak lebih dari 80 kilometer dari Kota Ende.
"Tahun 2019 ini juga ada alokasi untuk pembangunan jalan menuju utara, tapi saya tidak tahu persis berapa panjang ruasnya," katanya.
Jalan Lingkar Utara Flores dari Labuan Bajo-Kedindi, Nusa Tenggara Timur, sepanjang 141,29 kilometer. (ANTARA FOTO/HO-Kementerian PUPR
Sejumlah wisatawan memadati puncak dari kawasan wisatawa Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende. (ANTARA FOTO/HO-Humas TN Kelimutu/)
Hiparkus mengatakan pembangunan jalan akan membuka akses menuju ke berbagai objek wisata yang banyak di wilayah utara.
Ia menyebutkan objek wisata tersebut antara lain Danau Tibusora, Benteng Marilonga, maupun potensi wisata alam berupa hutan sabana, hamparan padang, sumber panas bumi, dan pantai pasir putih.
"Potensi wisata di wilayah utara itu beragam, dari wisata alam, bahari, dan keaslian budaya tradisional yang masih terpelihara dengan baik," katanya.
Hiparkus menambahkan dari hasil pendataan, daerah setempat memiliki 84 objek wisata alam, budaya, dan wisata buatan yang menyebar di kabupaten yang berada di bagian tengah Pulau Flores itu.
"Dengan kekayaan objek wisata ini maka pemerintah daerah fokus membenahi infrastruktur penunjang yang salah satunya akses jalan sehingga memudahkan wisatawan untuk mengeksplorasinya," katanya.
"Infrastruktur jalan ke wilayah utara terus dibenahi untuk membuka akses menuju berbagai objek wisata yang banyak tersebar di sana," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa (8/10).
Dia mengatakan pemerintah setempat sudah membangun jalan kabupaten yang cukup panjang, dari sebelumnya hanya jalan tanah atau beraspal rusak menjadi lebih mulus dengan hotmix.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, lanjutnya, fokus pembangunan jalan dilakukan menuju wilayah utara yang berjarak lebih dari 80 kilometer dari Kota Ende.
"Tahun 2019 ini juga ada alokasi untuk pembangunan jalan menuju utara, tapi saya tidak tahu persis berapa panjang ruasnya," katanya.
Ia menyebutkan objek wisata tersebut antara lain Danau Tibusora, Benteng Marilonga, maupun potensi wisata alam berupa hutan sabana, hamparan padang, sumber panas bumi, dan pantai pasir putih.
"Potensi wisata di wilayah utara itu beragam, dari wisata alam, bahari, dan keaslian budaya tradisional yang masih terpelihara dengan baik," katanya.
Hiparkus menambahkan dari hasil pendataan, daerah setempat memiliki 84 objek wisata alam, budaya, dan wisata buatan yang menyebar di kabupaten yang berada di bagian tengah Pulau Flores itu.
"Dengan kekayaan objek wisata ini maka pemerintah daerah fokus membenahi infrastruktur penunjang yang salah satunya akses jalan sehingga memudahkan wisatawan untuk mengeksplorasinya," katanya.