Kupang (ANTARA) - Warga Desa Mata Air di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menanam 2.800 pohon bakau untuk melestarikan ekosistem di lokasi wisata Pantai Sulamanda.
"Ada sebanyak 2.800 pohon bakau yang kami tanam bersama warga di Pantai Sulamanda dengan dukungan alokasi anggaran dari Program Dana Desa," kata Kepala Desa Mata Air, Benyamin Kanuk, ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa (29/10).
Dia mengatakan program penanaman ribuan pohon bakau itu dilakukan untuk menjaga kelestarian ekosistem di lokasi wisata Pantai Sulamanda yang saat ini sedang dikembangkan menjadi salah satu wisata unggulan di Kabupaten Kupang.
Selain itu, lanjutnya, untuk mencegah munculnya abrasi air laut karena banyak lahan persawahan milik warga setempat yang berada di sekitar pantai.
Benyamin menyebut program penanaman bakau tersebut dilakukan dengan dukungan Dana Desa sekitar Rp14 juta yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ina Huk Desa Mata Air.
Baca juga: Karena korbankan hutan bakau, warga protes pembangunan tambak garam di Malaka
"Dukungan anggaran ini kami gunakan biaya pengadaan anakan bakau, pengangkutannya, dan sekarang sudah direalisasikan semua," katanya.
Saat ini, pihaknya juga melakukan pengadaan kembali anakan bakau sebagai stok yang disiapkan lokasi wisata Pantai Sulamanda.
Stok pohon bakau ini, lanjutnya, dapat ditanam sendiri para pengunjung Pantai Sulamanda yang saat ini semakin ramai dengan rata-rata kunjungan mencapai 200 orang per hari.
"Sehingga nanti setiap pengunjung bisa tanam sebagai kenang-kenangan sekaligus sebagai bentuk upaya bersama melestarikan lingkungan," katanya.
Benyamin menambahkan penanaman bakau tersebut juga bagian dari penataan objek wisata Pantai Sulamanda sehingga menghadirkan suasana yang nyaman bagi wisatawan.
"Jadi ekosistem pantai tetap kami jaga, selain itu juga kami lakukan pembersihan pantai rutin agar semakin menarik untuk dikunjungi," katanya.
Baca juga: Ratusan hektare hutan bakau terancam punah akibat ulah pemerintah
Baca juga: PLN tanam 6.500 anakan bakau
"Ada sebanyak 2.800 pohon bakau yang kami tanam bersama warga di Pantai Sulamanda dengan dukungan alokasi anggaran dari Program Dana Desa," kata Kepala Desa Mata Air, Benyamin Kanuk, ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa (29/10).
Dia mengatakan program penanaman ribuan pohon bakau itu dilakukan untuk menjaga kelestarian ekosistem di lokasi wisata Pantai Sulamanda yang saat ini sedang dikembangkan menjadi salah satu wisata unggulan di Kabupaten Kupang.
Selain itu, lanjutnya, untuk mencegah munculnya abrasi air laut karena banyak lahan persawahan milik warga setempat yang berada di sekitar pantai.
Benyamin menyebut program penanaman bakau tersebut dilakukan dengan dukungan Dana Desa sekitar Rp14 juta yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ina Huk Desa Mata Air.
Baca juga: Karena korbankan hutan bakau, warga protes pembangunan tambak garam di Malaka
"Dukungan anggaran ini kami gunakan biaya pengadaan anakan bakau, pengangkutannya, dan sekarang sudah direalisasikan semua," katanya.
Saat ini, pihaknya juga melakukan pengadaan kembali anakan bakau sebagai stok yang disiapkan lokasi wisata Pantai Sulamanda.
Stok pohon bakau ini, lanjutnya, dapat ditanam sendiri para pengunjung Pantai Sulamanda yang saat ini semakin ramai dengan rata-rata kunjungan mencapai 200 orang per hari.
"Sehingga nanti setiap pengunjung bisa tanam sebagai kenang-kenangan sekaligus sebagai bentuk upaya bersama melestarikan lingkungan," katanya.
Benyamin menambahkan penanaman bakau tersebut juga bagian dari penataan objek wisata Pantai Sulamanda sehingga menghadirkan suasana yang nyaman bagi wisatawan.
"Jadi ekosistem pantai tetap kami jaga, selain itu juga kami lakukan pembersihan pantai rutin agar semakin menarik untuk dikunjungi," katanya.
Baca juga: Ratusan hektare hutan bakau terancam punah akibat ulah pemerintah
Baca juga: PLN tanam 6.500 anakan bakau