Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur meluncurkan Program Peduli dan Sadar Rupiah yang dinamakan NTT Padar untuk meningkatkan edukasi keuangan bagi masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu.
Peluncuran program tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Oeang Ke-73 dalam pertemuan bersama berbagai pihak yang digelar di Gedung Kantor Keuangan Negara di Kota Kupang, Rabu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Rut Eka Trisilowati mengemukan kehadiran program tersebut untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga mata uang rupiah.
"Mata uang rupiah merupakan hal penting karena menjadi simbol kedaulatan negara dan media untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI," katanya.
Baca juga: Penukaran rupiah di pulau terluar cara mempertahankan NKRI
Baca juga: Rp295 juta untuk penukaran uang lusuh di Pulau Pemana
Dia menjelaskan hasil survei independen menunjukkan nilai kualitas uang yang beredar di NTT, khususnya uang pecahan kecil, masih di bawah standar atau pada skala 5-7.
Hal itu, kata dia, menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang bagaimana cara memperlakukan uang secara baik.
Menurut dia, selain uang lusuh, kenyataan lain yang terjadi di masyarakat adalah minimnya penggunaan uang logam dalam transaksi ekonomi.
Untuk itu, pihaknya menghadirkan Program NTT Padar sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat akan bagaimana cara memperlakukan uang dengan baik.
"Selain itu agar masyarakat peduli untuk menggunakan uang layak edar dalam bertransaksi serta penggunaan uang logam dalam transaksi ekonomi," katanya.
Peluncuran Program NTT Padar ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT Rut Eka Trisilowati, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi NTT Lidya Kurniawati, dan Wakil Kepala Kantor OJK Perwakilan NTT, I Wayan Sadnyana.
Turut hadir, berbagai unsur di antaranya Pemerintah Provinsi NTT, pihak perbankan, sejumlah asosiasi pengusaha, pimpinan organisasi vertikal, dan BUMN di daerah, akademisi, serta media massa setempat.
Baca juga: Ekspedisi Kas Keliling - Tim BI disambut tarian Manca di Pulau Komodo
Baca juga: BI-TNI AL kembali gelar ekspedisi Kas Keliling pulau 3T
Peluncuran program tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Oeang Ke-73 dalam pertemuan bersama berbagai pihak yang digelar di Gedung Kantor Keuangan Negara di Kota Kupang, Rabu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Rut Eka Trisilowati mengemukan kehadiran program tersebut untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga mata uang rupiah.
"Mata uang rupiah merupakan hal penting karena menjadi simbol kedaulatan negara dan media untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI," katanya.
Baca juga: Penukaran rupiah di pulau terluar cara mempertahankan NKRI
Baca juga: Rp295 juta untuk penukaran uang lusuh di Pulau Pemana
Dia menjelaskan hasil survei independen menunjukkan nilai kualitas uang yang beredar di NTT, khususnya uang pecahan kecil, masih di bawah standar atau pada skala 5-7.
Hal itu, kata dia, menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang bagaimana cara memperlakukan uang secara baik.
Menurut dia, selain uang lusuh, kenyataan lain yang terjadi di masyarakat adalah minimnya penggunaan uang logam dalam transaksi ekonomi.
Untuk itu, pihaknya menghadirkan Program NTT Padar sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat akan bagaimana cara memperlakukan uang dengan baik.
"Selain itu agar masyarakat peduli untuk menggunakan uang layak edar dalam bertransaksi serta penggunaan uang logam dalam transaksi ekonomi," katanya.
Peluncuran Program NTT Padar ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT Rut Eka Trisilowati, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi NTT Lidya Kurniawati, dan Wakil Kepala Kantor OJK Perwakilan NTT, I Wayan Sadnyana.
Turut hadir, berbagai unsur di antaranya Pemerintah Provinsi NTT, pihak perbankan, sejumlah asosiasi pengusaha, pimpinan organisasi vertikal, dan BUMN di daerah, akademisi, serta media massa setempat.
Baca juga: Ekspedisi Kas Keliling - Tim BI disambut tarian Manca di Pulau Komodo
Baca juga: BI-TNI AL kembali gelar ekspedisi Kas Keliling pulau 3T