Kupang (ANTARA) - Masyarakat yang menghuni Pulau Palue di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam beberapa bulan terakhir ini dilaporkan mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau panjang.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka, Avelinus Yuvensius yang dikonfirmasi dari Kupang, Sabtu (2/11) mengakui, kesulitan air yang dialami penduduk Pulau Palue.

Dia mengatakan, BPBD Sikka telah menyuplai air bersih untuk membantu warga delapan desa di pulau itu menggunakan kapal motor.

Menurut dia, airnya dibawa dengan mobil tanki untuk diisi ke tanki-tanki fiber, dan angkut dengan kapal motor dari pelabuhan Mausambu menuju Palue.

Setiap pelayaran, kapal bisa membawa 10 buah fiber dengan kapasitas 1.100 liter setiap fiber, atau 11.000 liter air sekali angkut, ujarnya.

Dia mengemukakan, setiap hari, dua sampai tiga kali kapal membawa air ke pulau itu untuk melayani penduduk.

Palue adalah salah satu dari 21 kecamatan di Kabupaten Sikka, Pulau Flores.

Kecamatan ini berjarak sekitar 65 km dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka atau di perairan utara Pulau Flores. Untuk menjangkau pulau itu harus menggunakan jalur laut.

Pusat pemerintahan di Palue berada di Uwai, Desa Maluriwu. Pulau ini dihuni 335.297 jiwa.
 

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024