Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadirkan layanan jasa keuangan berbasis aplikasi financial technology (fintech) untuk mendukung usaha masyarakat setempat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan.
"Layanan fintech sudah kami hadirkan khusus untuk bidang kelautan dan perikanan dan mulai diaplikasikan pertama di Kota Kupang beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT, Ganef Wurgiyanto, ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Sabtu (16/11).
Dia menjelaskan layanan akses keuangan berbasis teknologi aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat yang selama ini mengeluh kesulitan mengakses kredit dari perbankan.
Untuk itu, lanjutnya, layanan fintech dihadirkan untuk membantu usaha masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan, di antaranya para nelayan, pedagang, dan pembudidaya.
"Kami bekerja sama dengan pihak Bank NTT, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta beberapa mitra lain membuat skema kredit melalui layanan fintech ini," katanya.
Baca juga: "Fintech" Telah Memiliki Regulasi
Baca juga: Pengamat Ekonomi Apresiasi Layanan "FinTech"
Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan melalui aplikasi ini masyarakat bisa mengakses pinjaman uang yang dibatasi dengan kisaran Rp500.000-Rp50.000.000.
Menurut Ganef, layanan ini akan sangat membantu masyarakat karena bisa mengakses kredit lunak dengan tanpa jaminan dengan skema pembiayaan bunga pinjaman rendah.
"Untuk hal teknis nantinya kami dari dinas yang akan melakukan identifikasi dan verifikasi lapangan terkait kelayakan penerima pinjaman," katanya.
Dia menambahkan layanan fintech ini akan dihadirkan menjangkau semua wilayah di provinsi berbasiskan kepualauan itu terutama bagi masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, kata dia, sosialisasi terkait layanan akses keuangan ini akan digencarkan dan masyarakat akan dibantu untuk mengaksesnya. "Semua wilayah di NTT akan terjangkau, di mana ada cabang Bank NTT maka warga bisa mengakses layanan aplikasi fintech di situ," katanya.
Baca juga: Transaksi pinjaman fintech sistem daring capai Rp73,7 miliar
Baca juga: Layanan fintech didorong untuk jangkau semua sektor unggulan
"Layanan fintech sudah kami hadirkan khusus untuk bidang kelautan dan perikanan dan mulai diaplikasikan pertama di Kota Kupang beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT, Ganef Wurgiyanto, ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Sabtu (16/11).
Dia menjelaskan layanan akses keuangan berbasis teknologi aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat yang selama ini mengeluh kesulitan mengakses kredit dari perbankan.
Untuk itu, lanjutnya, layanan fintech dihadirkan untuk membantu usaha masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan, di antaranya para nelayan, pedagang, dan pembudidaya.
"Kami bekerja sama dengan pihak Bank NTT, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta beberapa mitra lain membuat skema kredit melalui layanan fintech ini," katanya.
Baca juga: "Fintech" Telah Memiliki Regulasi
Baca juga: Pengamat Ekonomi Apresiasi Layanan "FinTech"
Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan melalui aplikasi ini masyarakat bisa mengakses pinjaman uang yang dibatasi dengan kisaran Rp500.000-Rp50.000.000.
Menurut Ganef, layanan ini akan sangat membantu masyarakat karena bisa mengakses kredit lunak dengan tanpa jaminan dengan skema pembiayaan bunga pinjaman rendah.
"Untuk hal teknis nantinya kami dari dinas yang akan melakukan identifikasi dan verifikasi lapangan terkait kelayakan penerima pinjaman," katanya.
Dia menambahkan layanan fintech ini akan dihadirkan menjangkau semua wilayah di provinsi berbasiskan kepualauan itu terutama bagi masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, kata dia, sosialisasi terkait layanan akses keuangan ini akan digencarkan dan masyarakat akan dibantu untuk mengaksesnya. "Semua wilayah di NTT akan terjangkau, di mana ada cabang Bank NTT maka warga bisa mengakses layanan aplikasi fintech di situ," katanya.
Baca juga: Transaksi pinjaman fintech sistem daring capai Rp73,7 miliar
Baca juga: Layanan fintech didorong untuk jangkau semua sektor unggulan