Kupang (ANTARA) - Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan dalam kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakilnya Josef A Nae Soi yang telah berlangsung satu tahun lebih, telah berhasil membangun daerah ini dengan berbagai kebijakan strategis.
"Pembangunan di NTT dalam setahun lebih kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat berkembang cukup pesat seperti pembangunan infrastruktur jalan, pariwisata, pertumbunan ekonomi yang terus meningkat dan pembangunan sumber daya aparatur semakin memadai," kata Marius Ardu Jelamu kepada ANTARA di Kupang, Kamis (5/12).
Marius Ardu Jelamu mengatakan hal itu terkait penilaian sejumlah pengamat di NTT bahwa Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef A Nae Soi gagal memimpin NTT.
Ia mengatakan, kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef A Nae Soi baru berjalan setahun sehingga terlalu dini untuk menilai kurang berhasil dalam memimpin NTT.
Kendati demikian, katanya menambahkan penilaian para pengamat itu adalah sesuatu yang positif agar menjadi masukan bagi pemerintah NTT guna mengoreksi diri.
Baca juga: Gubernur Laiskodat gagal pimpin NTT
Baca juga: Kata pengamat, Gubernur NTT belum fokus laksanakan program kerja
Menurutnya, sekalipun baru setahun memimpin NTT sejumlah terobosan yang dilakukan seperti mengajukan pinjaman daerah ke Bank NTT sebesar Rp900 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan provinsi.
"Terobosan dilakukan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat merupakan terobosan baru. Inovasi-inovasi seperti ini sebelumnya tidak pernah dilakukan di daerah ini," kata Marius tanpa mencontohkan terobosan dimaksud.
Menurut dia, rencana pinjaman dana sebesar Rp900 miliar dari Bank NTT itu karena APBD NTT sangat terbatas untuk merampungkan seluruh jalan provinsi di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Awal mulainya, pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat berencana meminjam uang sebanyak Rp1 trilun di Pemerintahan RRC, namun negara Tirai Bambu itu menolaknya.
Pemerintah NTT, kata Marius, sedang membangun ruas jalan provinsi Bokong-Lelogama yang menelan anggaran Rp175 miliar.
Selain itu pemerintah NTT juga sedang membangun jalan provinsi Bealaing-Mukun-Mbazang di perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada yang menelan anggaran Rp34 miliar.
"Jangan menilai sepotong-sepotong terhadap kinerja gubernur NTT karena sudah banyak yang dilakukan di daerah ini meski perjalanan pemerintahannya baru setahun lebih," katanya membela.
Selain itu, pembangunan sektor ekonomi juga terus mengalami bertumbuh melalui optimalisasi pengelolaan lahan garam di Kabupaten Kupang, Malaka dan Nagekeo yang produksinya mencapai ratusan ton guna memenuhi kebutuhan garam nasional.
Baca juga: Gubernur bangga, Fary bangun hotel di pedalaman
Baca juga: Gubernur NTT dinilai putus asa tangani masalah pekerja migran
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
Selain itu, kata Marius, kesuksesan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat terlihat dalam pembangunan sektor pariwisata yang berani mengambil alih pengelolaan Pulau Komodo untuk dikelola secara bersama dengan pemerintah pusat.
Pada tahun 2020 Pulau Komodo akan dikelola secara bersama. Hal itu bisa terwujud setelah melalui perdebatan yang sangat berat dengan berbagai pihak, sehingga NTT memiliki kewenangan dalam pengelolaan TN Komodo.
"Banyak keberhasilan selama satu tahun lebih ini, sehingga apabila ada yang menilai gubernur NTT gagal adalah tidak terlalu benar," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: PMKRI kecam pernyataan Gubernur NTT soal pekerja migran
Baca juga: Kata Gubernur Laiskodat, wisatawan miskin dilarang masuk NTT
"Pembangunan di NTT dalam setahun lebih kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat berkembang cukup pesat seperti pembangunan infrastruktur jalan, pariwisata, pertumbunan ekonomi yang terus meningkat dan pembangunan sumber daya aparatur semakin memadai," kata Marius Ardu Jelamu kepada ANTARA di Kupang, Kamis (5/12).
Marius Ardu Jelamu mengatakan hal itu terkait penilaian sejumlah pengamat di NTT bahwa Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef A Nae Soi gagal memimpin NTT.
Ia mengatakan, kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef A Nae Soi baru berjalan setahun sehingga terlalu dini untuk menilai kurang berhasil dalam memimpin NTT.
Kendati demikian, katanya menambahkan penilaian para pengamat itu adalah sesuatu yang positif agar menjadi masukan bagi pemerintah NTT guna mengoreksi diri.
Baca juga: Gubernur Laiskodat gagal pimpin NTT
Baca juga: Kata pengamat, Gubernur NTT belum fokus laksanakan program kerja
Menurutnya, sekalipun baru setahun memimpin NTT sejumlah terobosan yang dilakukan seperti mengajukan pinjaman daerah ke Bank NTT sebesar Rp900 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan provinsi.
"Terobosan dilakukan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat merupakan terobosan baru. Inovasi-inovasi seperti ini sebelumnya tidak pernah dilakukan di daerah ini," kata Marius tanpa mencontohkan terobosan dimaksud.
Menurut dia, rencana pinjaman dana sebesar Rp900 miliar dari Bank NTT itu karena APBD NTT sangat terbatas untuk merampungkan seluruh jalan provinsi di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Awal mulainya, pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat berencana meminjam uang sebanyak Rp1 trilun di Pemerintahan RRC, namun negara Tirai Bambu itu menolaknya.
Pemerintah NTT, kata Marius, sedang membangun ruas jalan provinsi Bokong-Lelogama yang menelan anggaran Rp175 miliar.
Selain itu pemerintah NTT juga sedang membangun jalan provinsi Bealaing-Mukun-Mbazang di perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada yang menelan anggaran Rp34 miliar.
"Jangan menilai sepotong-sepotong terhadap kinerja gubernur NTT karena sudah banyak yang dilakukan di daerah ini meski perjalanan pemerintahannya baru setahun lebih," katanya membela.
Selain itu, pembangunan sektor ekonomi juga terus mengalami bertumbuh melalui optimalisasi pengelolaan lahan garam di Kabupaten Kupang, Malaka dan Nagekeo yang produksinya mencapai ratusan ton guna memenuhi kebutuhan garam nasional.
Baca juga: Gubernur bangga, Fary bangun hotel di pedalaman
Baca juga: Gubernur NTT dinilai putus asa tangani masalah pekerja migran
Selain itu, kata Marius, kesuksesan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat terlihat dalam pembangunan sektor pariwisata yang berani mengambil alih pengelolaan Pulau Komodo untuk dikelola secara bersama dengan pemerintah pusat.
Pada tahun 2020 Pulau Komodo akan dikelola secara bersama. Hal itu bisa terwujud setelah melalui perdebatan yang sangat berat dengan berbagai pihak, sehingga NTT memiliki kewenangan dalam pengelolaan TN Komodo.
"Banyak keberhasilan selama satu tahun lebih ini, sehingga apabila ada yang menilai gubernur NTT gagal adalah tidak terlalu benar," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: PMKRI kecam pernyataan Gubernur NTT soal pekerja migran
Baca juga: Kata Gubernur Laiskodat, wisatawan miskin dilarang masuk NTT