Kupang (ANTARA) - Kapal tol laut Shippo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (10/12) sore, akibat ditabrak KM Maju 8, namun tidak ada korban jiwa.
"Kapal tol laut sedang membongkar semen di Pelabuhan Lewoleba, tetapi nahkoda KM Maju 8 yang hendak berlabuh di pelabuhan itu tidak bisa mengendalikan kapal, sehingga menabrak lambung kapal," kata Komandan Polsubsektor KP3 Laut Pelabuhan Lewoleba, Aiptu Lasarus Raya.
Menurut dia, akibat tabrakan itu, lambung kapal Shippo 16 bocor sehingga kapal kemasukan air dan tenggelam.
Kapal tol laut yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Lembata. (ANTARA/HO/dok KP3 Laut Lewoleba.)
Lasarus mengatakan, kapal yang dinahkodai Sularjo tersebut tenggelam dengan muatan semen sebanyak 35.000 zak.
"Dari keterangan sementara ABK, kapal tersebut mengangkut 40.000 zak semen. Semen yang sudah dibongkar 5.000 zak, sehingga masih tersisa 35.000 zak ikut tenggelam," katanya.
Saat ini, kapten kapal dan anak buah kapal dari dua kapal tersebut telah dibawa ke Polres Lembata untuk menjalani pemeriksaan.
"Kapal tol laut sedang membongkar semen di Pelabuhan Lewoleba, tetapi nahkoda KM Maju 8 yang hendak berlabuh di pelabuhan itu tidak bisa mengendalikan kapal, sehingga menabrak lambung kapal," kata Komandan Polsubsektor KP3 Laut Pelabuhan Lewoleba, Aiptu Lasarus Raya.
Menurut dia, akibat tabrakan itu, lambung kapal Shippo 16 bocor sehingga kapal kemasukan air dan tenggelam.
Lasarus mengatakan, kapal yang dinahkodai Sularjo tersebut tenggelam dengan muatan semen sebanyak 35.000 zak.
"Dari keterangan sementara ABK, kapal tersebut mengangkut 40.000 zak semen. Semen yang sudah dibongkar 5.000 zak, sehingga masih tersisa 35.000 zak ikut tenggelam," katanya.
Saat ini, kapten kapal dan anak buah kapal dari dua kapal tersebut telah dibawa ke Polres Lembata untuk menjalani pemeriksaan.