Kupang (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur menyiagakan 50 orang anggota guna mengantisipasi terjadinya bencana alam selama cuaca buruk melanda wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

"Kami selalu dalam kondisi siaga baik saat bencana alam maupun tidak. Para tim SAR siap digerakan ke lokasi kejadian apabila terjadi bencana yang membahayakan jiwa manusia," kata Kepala Basarnas Kelas A Kupang Emi Friezer di Kupang, Kamis, (9/1).

Emi Friezer mengatakan hal itu terkait kesiapan Basarnas Kupang dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam sebagai dampak cuaca buruk yang melanda NTT.

Emi Friezer menjelaskan, Pulau Timor, Rote, Sabu Raijua, serta Pulau Sumba merupakan wilayah yang berada dalam pengawasan Basarnas Kupang, sehingga apabila terjadi bencana alam yang membahayakan manusia di daerah-daerah itu maka tim SAR akan digerakkan ke daerah-daerah itu untuk melakukan upaya penanggulangan dan penyelamatan terhadap warga.

Baca juga: Lima wisatawan asal Solo berhasil diselamatkan SAR di Labuan Bajo
Baca juga: Kupang dan Aceh jadi lokasi latihan SAR nasional
Ia mengatakan, Kantor Basarnas Kupang saat ini menyiagakan 50 orang tim SAR yang memiliki kemampuan dalam melakukan operasi SAR baik di darat maupun laut.


Kepala Basarnas Kelas A Kupang Emi Friezer (kiri) ketika mengikuti kegiatan rapat koordinasi di Kupang. ANTARA/Benny Jahang

Selain personil kata Emi Friezer, Basarnas Kupang didukung dengan peralatan operasi yang digunakan untuk kepentingan operasi penyelamatan terhadap warga yang mengalami musibah akibat bencana alam selama daerah ini dilanda cuaca ekstrem.

"Kami sudah dalam kondisi siaga sehingga selalu siap untuk melakukan operasi SAR apabila terjadi bencana alam di daerah ini," tegasnya.

Ia berharap masyarakat Kota Kupang maupun daerah lain di Pulau Timor, Sumba, Rote dan Sabu Raijua, menghubungi Kantor Basarnas Kupang melalui nomor 115 (bebas pulsa) atau (0380) 881573 apabila mengetahui adanya peristiwa yang membahayakan keselamatan manusia di daerah ini.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024