Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang mendorong para petani di wilayah itu untuk memanfaatkan lahan kosong yang tidak digarap untuk menanam hijauan tanaman guna memenuhi kebutuhan pakan ternak.
"Kabupaten Kupang merupakan daerah penghasil ternak terbesar di Pulau Timor sehingga dibutuhkan dukungan pakan ternak yang memadai," kata Bupati Kupang Korinus Masneno di Kupang, Rabu, (22/1).
Korinus Masneno mengatakan hal itu terkait upaya masyarakat Fatuleu Barat yang tergabung dalam kelompok tani Am Obe menanam tanaman lamtoro, teramba dan kelor di lahan seluas 25 ha untuk kebutuhan pakan ternak.
Baca juga: Ahok merintis bisnis pakan ternak di NTT
Baca juga: Karena ketiadaan pakan ternak, 80 sapi di Timor Tengah Utara berguguran
Menurut Bupati Masneno, terobosan yang dilakukan masyarakat Desa Naitae di Kecamatan Fatuleu Barat, itu sangat postif untuk pembangunan sektor peternakan di Kabupaten Kupang.
Dikatakannya, menanam lamtoro, teramba dan kelor tentu memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat di mana hasil panennya dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak bagi para peternak di kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse itu.
"Apabila pakan ternak tersedia cukup banyak maka tentu kualitas ternak dari Kabupaten Kupang akan lebih baik dan harga ternak meningkat. Lahan-lahan yang kosong agar ditanami tanaman hijau untuk kebutuhan pakan ternak sehingga ternak di daerah ini tidak kekurangan pakan," tegasnya.
Baca juga: Optimalisasi lahan kosong untuk pakan ternak
Baca juga: Pengamat: Alam NTT mampu sediakan pakan ternak
Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur setiap tahun menggelar kontes ternak sebagai upaya meningkatkan semangat para peternak untuk mengembangkan usaha peternakan sapi. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
Mantan Wakil Bupati Kupang ini optimis pembangunan sektor peternakan menjadi lebih berkembang apabila ketersediaan pakan juga mencukupi.
"Apabila ternak kita berkembang dengan pesat maka ekonomi peternak di Kabupaten Kupang menjadi lebih meningkat. Predikat Kabupaten Kupang sebagai penghasil ternak daging potong harus terus dipertahankan sehingga populasi ternak sapi potong juga terus bertambah," tegas Korinus Masneno.
"Kabupaten Kupang merupakan daerah penghasil ternak terbesar di Pulau Timor sehingga dibutuhkan dukungan pakan ternak yang memadai," kata Bupati Kupang Korinus Masneno di Kupang, Rabu, (22/1).
Korinus Masneno mengatakan hal itu terkait upaya masyarakat Fatuleu Barat yang tergabung dalam kelompok tani Am Obe menanam tanaman lamtoro, teramba dan kelor di lahan seluas 25 ha untuk kebutuhan pakan ternak.
Baca juga: Ahok merintis bisnis pakan ternak di NTT
Baca juga: Karena ketiadaan pakan ternak, 80 sapi di Timor Tengah Utara berguguran
Menurut Bupati Masneno, terobosan yang dilakukan masyarakat Desa Naitae di Kecamatan Fatuleu Barat, itu sangat postif untuk pembangunan sektor peternakan di Kabupaten Kupang.
Dikatakannya, menanam lamtoro, teramba dan kelor tentu memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat di mana hasil panennya dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak bagi para peternak di kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse itu.
"Apabila pakan ternak tersedia cukup banyak maka tentu kualitas ternak dari Kabupaten Kupang akan lebih baik dan harga ternak meningkat. Lahan-lahan yang kosong agar ditanami tanaman hijau untuk kebutuhan pakan ternak sehingga ternak di daerah ini tidak kekurangan pakan," tegasnya.
Baca juga: Optimalisasi lahan kosong untuk pakan ternak
Baca juga: Pengamat: Alam NTT mampu sediakan pakan ternak
Mantan Wakil Bupati Kupang ini optimis pembangunan sektor peternakan menjadi lebih berkembang apabila ketersediaan pakan juga mencukupi.
"Apabila ternak kita berkembang dengan pesat maka ekonomi peternak di Kabupaten Kupang menjadi lebih meningkat. Predikat Kabupaten Kupang sebagai penghasil ternak daging potong harus terus dipertahankan sehingga populasi ternak sapi potong juga terus bertambah," tegas Korinus Masneno.