Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem saat puncak musim hujan.
"Curah hujan tinggi, angin kencang, serta dampak dari adanya daerah tekanan rendah di Australia berpotensi dapat memicu genangan atau banjir, tanah longsor, serta gelombang tinggi di perairan sekitar," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran dihubungi di Labuan Bajo, Sabtu.
Berdasarkan siaran pers Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Kabupaten Manggarai Barat termasuk dalam daftar daerah yang diberi peringatan dini cuaca ekstrem tersebut.
Meskipun di Labuan Bajo cuaca terlihat berawan atau tidak hujan, kata dia, bukan berarti kondisi serupa terjadi di kecamatan lain di Manggarai Barat.
"Hujan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi terjadi seperti ang sudah diprakirakan, sehingga masyarakat di Manggarai Barat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.
Selain hujan lebat, angin kencang juga menjadi faktor utama dalam peringatan dini. Angin yang bertiup dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang dan kecepatan arus laut di perairan Manggarai Barat.
"Hal ini dapat membahayakan aktivitas pelayaran, terutama bagi nelayan dan kapal wisata," katanya.
Ia menjelaskan langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak bencana, yakni dengan rutin membersihkan saluran air dan drainase agar tidak tersumbat, sehingga air hujan dapat mengalir dengan lancar dan mengurangi risiko banjir.
"Tentu harus diikuti dengan kebiasaan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran air," katanya.
Ia juga meminta warga memangkas ranting pohon yang terlalu rimbun di sekitar tempat tinggal untuk mengurangi risiko pohon tumbang saat angin kencang.
"Jika tinggal di daerah rawan longsor atau perbukitan, periksa kondisi lingkungan. Retakan pada tanah bisa menjadi indikasi awal longsor," katanya.
Ia mengingatkan warga untuk tetap waspada saat hujan ringan hingga lebat dengan durasi yang panjang, karena kondisi itu dapat meningkatkan risiko banjir bandang dan tanah longsor.
"Hindari aktivitas di laut jika gelombang tinggi meningkat terutama bagi nelayan dan kapal wisata karena cuaca di laut bisa berubah dengan cepat, terutama saat musim hujan, sehingga kesiapan dan kewaspadaan sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan," katanya.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengimbau masyarakat mewaspadai dampak cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di NTT akhir-akhir ini.
“Kami imbau agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi dalam periode ini,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek.
Curah hujan yang tinggi serta angin kencang dan dampak siklon di beberapa daerah di NTT mengakibatkan sejumlah wilayah provinsi berbasis kepulauan itu terdampak oleh banjir dan bencana lainnya.