Kupang (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menggelontorkan anggaran sebesar Rp12 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk pembangunan satu unit puskesamas pariwisata lengkap dengan fasilitas pendukungnya untuk mendukung sektor pariwisata di daerah itu
Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula yang dihubungi Antara dari Kupang, Senin (3/2) mengatakan bahwa bantuan senilai Rp12 miliar itu belum dicairkan, namun anggaran sebesar itu akan dicairkan dalam tahun ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, khusunya bagi wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.
"Lokasi pembangunan puskesmasnya berada di Kecamatan Macang Pacar. Lokasi ini ditentukan sendiri oleh pemerintah pusat, bukan oleh kami," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sebelumnya sudah mengajukan lokasi di kawasan Wersawe Cunca Wulang, akan tetapi berdasarkan hasil survei tim pemerintah pusat menetapkan Rego, Kecamatan Macang Pacar, sebagai projek percontohan pembangunan puskesmas pariwista tersebut.
“Inilah yang kita perlu cermati, bahwa kita boleh merencanakan tetapi pemerintah pusat sebagai pemilik program dan anggaran berkehendak lain. Kita terima saja asalkan faslitas kesehatan seluruhnya itu jadi milik pemerintah dan rakyat Manggarai Barat”, ujar dia.
Puskesmas Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor sebagai salah satu puskesmas pariwisata yang telah terakreditasi madya.(ANTARA/Muhsidin)
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Paulus Mami yang dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa penempatan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas pariwisata, merupakan program dari Kementerian Kesehatan.
Untuk di wilayah NTT barulah daerah Kabupaten Manggarai Barat yang mendapatkan bantuan tersebut, sementara di daerah lain, seperti di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang pada 2019 justru sudah mendapat bantuan 12 unit puskesmas pariwisata.
"Pemerintah pusat ingin agar orang yang berobat ke puskemas itu seakan-akan sedang berwisata. Oleh karena suasana puskemas pariwisata itu akan disulap sedemikian rupa sehingga pasien yang berobat seakan-akan sedang berwisata," kata dia.
Ia menjelaskan selain kelas bangunan serta kelengkapan fasilitas kesehatan yang lebih dari puskesmas yang lain, di kawasan tersebut juga akan ada area permainan anak serta lapangan olahraga..
“Ya, yang pasti sesuai keinginan pemerintah pusat, puskesmas pariwisata kali ini sekaligus jadi pilot projek untuk tempat lain. Intinya masyarakat Rego dan sekitarnya hingga Bari masih bisa menikmati layanan puskesmas pariwisata itu lengkap dengan alat kesehatan yang memadai,” ujar dia.
Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula yang dihubungi Antara dari Kupang, Senin (3/2) mengatakan bahwa bantuan senilai Rp12 miliar itu belum dicairkan, namun anggaran sebesar itu akan dicairkan dalam tahun ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, khusunya bagi wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.
"Lokasi pembangunan puskesmasnya berada di Kecamatan Macang Pacar. Lokasi ini ditentukan sendiri oleh pemerintah pusat, bukan oleh kami," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sebelumnya sudah mengajukan lokasi di kawasan Wersawe Cunca Wulang, akan tetapi berdasarkan hasil survei tim pemerintah pusat menetapkan Rego, Kecamatan Macang Pacar, sebagai projek percontohan pembangunan puskesmas pariwista tersebut.
“Inilah yang kita perlu cermati, bahwa kita boleh merencanakan tetapi pemerintah pusat sebagai pemilik program dan anggaran berkehendak lain. Kita terima saja asalkan faslitas kesehatan seluruhnya itu jadi milik pemerintah dan rakyat Manggarai Barat”, ujar dia.
Untuk di wilayah NTT barulah daerah Kabupaten Manggarai Barat yang mendapatkan bantuan tersebut, sementara di daerah lain, seperti di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang pada 2019 justru sudah mendapat bantuan 12 unit puskesmas pariwisata.
"Pemerintah pusat ingin agar orang yang berobat ke puskemas itu seakan-akan sedang berwisata. Oleh karena suasana puskemas pariwisata itu akan disulap sedemikian rupa sehingga pasien yang berobat seakan-akan sedang berwisata," kata dia.
Ia menjelaskan selain kelas bangunan serta kelengkapan fasilitas kesehatan yang lebih dari puskesmas yang lain, di kawasan tersebut juga akan ada area permainan anak serta lapangan olahraga..
“Ya, yang pasti sesuai keinginan pemerintah pusat, puskesmas pariwisata kali ini sekaligus jadi pilot projek untuk tempat lain. Intinya masyarakat Rego dan sekitarnya hingga Bari masih bisa menikmati layanan puskesmas pariwisata itu lengkap dengan alat kesehatan yang memadai,” ujar dia.