Frans Teguh paparkan rumusan kesimpulan Pra Rakornas Pariwisata 2024

id BPOLBF, Frans Teguh, Pariwisata, Pra Rakornas Pariwisata, Kementerian Pariwisata,Pariwisata berkelanjutan

Frans Teguh paparkan rumusan kesimpulan Pra Rakornas Pariwisata 2024

Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh saat berbicara dalam forum Pra Rakornas Pariwisata tahun 2024 (ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)

...Sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan target pada tahun 2025 yakni Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata sebesar 4,6 persen dan devisa pariwisata menc

Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) memaparkan rumusan kesimpulan Pra Rakornas Pariwisata 2024 yang terdiri dari beberapa bagian yakni sinergi, kebijakan, dan regulasi yang penting untuk transformasi, kolaborasi strategis yang diperlukan untuk keberlanjutan serta daya saing dan digitalisasi.

Frans Teguh yang juga Ketua Panitia Pra Rakornas Pariwisata 2024 dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin mengatakan terdapat tiga rumusan kesimpulan dalam kegiatan itu.

"Pertama, konteks dukungan transformasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan menuju Indonesia emas, kita memastikan bahwa sinergi itu sangat penting dalam rangka optimalisasi kebijakan, inovasi digital dan juga pelestarian budaya yang memang merupakan formula dari pembangunan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan," katanya.

Rumusan kesimpulan kedua yakni untuk mempertajam fokus mengenai sinergitas, Pra Rakornas Pariwisata menegaskan bahwa sinergi kolaborsi diperlukan untuk bisa melibatkan banyak pihak dalam menjalankan program-program strategis secara berkelanjutan.

"Ini berarti inisiatif kementerian pariwisata bersama-sama dengan dukungan dari stakeholder kita pertajam melalui berbagai program-program strategis yang nantinya akan dirumuskan dengan kerja sama yang lebih lanjut," ujarnya.

Rumusan kesimpulan ketiga, lanjut dia, dari sisi flagship dan quick wins yang skema platform sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata dimana berfokus pada peningkatan daya saing, dengan memperkuat digitalisasi menuju tourism 5.0 melalui upaya konektivitas kolaborasi untuk meningkatkan SDM dan promosi pariwisata terpadu.

Lebih lanjut ia juga menyampaikan penyelenggaraan Pra Rakornas Pariwisata yang menghadirkan seluruh pihak terkait sebagai peserta sebagai wujud komitmen dan dukungan bersama dalam membangun ekosistem kepariwisataan.

Foto bersama dalam forum Pra Rakornas Pariwisata tahun 2024. (ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)

Sementara itu, Kementerian Pariwisata menggelar Pra Rakornas Pariwisata tahun 2024 dengan tujuan untuk memperkuat kolaborasi antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta sektor industri pariwisata di Indonesia.

Pra Rakornas Pariwisata 2024 mengusung tema “Transformasi Pembangunan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.” Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, rapat itu diselenggarakan sebagai upaya untuk menggali solusi dan meningkatkan strategi guna mengoptimalkan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.

Rapat Pra Rakornas dilaksanakan secara hybrid selama dua hari yakni pada4 - 5 Desember 2024.

Dalam sambutannya secara daring, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan, forum itu merupakan langkah penting untuk menyatukan visi dan misi menuju Indonesia Emas 2045, selaras dengan temanya untuk menciptakan pariwisata sebagai sektor kunci yang diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional, terutama dengan target-target pada tahun 2025 yang mendatang.

“Tema ini menunjukkan semangat kita bersama untuk membawa sektor pariwisata ke arah yang lebih maju, berkualitas, dan memberikan dampak berkelanjutan," katanya.

Ia menjelaskan Pra Rakornas Pariwisata merupakan langkah penting menyatukan visi dan misi kita menuju Indonesia emas 2045 yaitu menjadikan Indonesia negara tangguh, mandiri dan inklusif.

Widiyanti menambahkan dalam 20 tahun kedepan pembangunan nasional perlu di arahkan secara strategis untuk mencapai visi tersebut dan pariwisata menjadi salah satu sektor kunci yang memainkan peran penting, seperti yang tercermin dalam kebijakan pembangunan kepariwisataan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2044 dan RPJMN tahun 2025- 2029.

Sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan target pada tahun 2025 yakni Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata sebesar 4,6 persen dan devisa pariwisata mencapai 22,1 hingga 25,2 miliar dolar AS.

Adapun target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 17 hingga 19 juta kunjungan dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,08 miliar pergerakan dan tenaga kerja pariwisata sebesar 25,8 juta orang.

Lebih lanjut terdapat tujuh fokus pembahasan dalam Pra Rakornas, yaitu kebijakan dukungan perencanaan dan penganggaran kepariwisataan dan kolaborasi pusat hingga daerah; sinergitas dan kolaborasi pengembangan sumber daya manusia pariwisata; pembangunan destinasi pariwisata yang berkualitas melalui pengembangan infrastruktur Berbasis BGCE (Blue, Green, and Circular Economy) dan penguatan produk dan promosi pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, penguatan industri pariwisata melalui pengembangan tata kelola bisnis pariwisata yang berkelanjutan, ekosistem tata kelola, green investment, model atau skema pembiayaan hijau di bidang pariwisata, technopreneur dan usaha rintisan berbasis digital di bidang pariwisata; sinergi dan kolaborasi pariwisata lintas stakeholder dan kebijakan dan program pariwisata dan prakarsa kerja sama;

Widiyanti menyampaikan, masukan konkrit dari Pra Rakornas 2024 sangat dibutuhkan terutama mengenai tiga strategi pembangunan tahun 2025, yakni prioritas flagship dan quick wins, serta sinergi antar sektor.

Ia juga menantikan masukan konkrit dari forum tersebut terutama untuk tiga strategi pembangunan tahun 2025 yakni pertama, penyusunan program strategis pembangunan pariwisata tahun 2025, kedua penetapan prioritas utama untuk mendukung flagship project dan quick wins seperti program bangga berwisata di Indonesia, tourism 5.0, penerapan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau serta peningkatan kualitas SDM pelaku usaha, dan ketiga memperkuat komitmen untuk sinergi dan kolaborasi antara sektor guna mempercepat tercapainya tujuan kita bersama.

Baca juga: BPOLBF imbau wisatawan waspadai potensi cuaca ekstrem diperiode Nataru 2024

"Dengan semangat kebersamaan mari kita wujudkan pembangunan pariwisata yang memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan," katanya.

Baca juga: BPOLBF imbau wisatawan perhatikan peringatan cuaca dalam nataru