Flores Timur (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengimbau wisatawan yang ingin berwisata ke Labuan Bajo dalam periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) untuk memperhatikan peringatan cuaca yang diberikan pihak berwenang demi keselamatan bersama sebelum merencanakan aktivitas wisata.
"Kami akan bekerjasama dan akan terus berkoordinasi dengan BMKG, Badan, BNPB, BPBD, KSOP Kelas III Labuan Bajo, Dinas Perhubungan Manggarai Barat serta stakeholders terkait untuk memastikan bahwa informasi terkait cuaca ekstrem dan potensi bencana alam akan terus diperbarui dan dapat diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan yang diterima di Flores Timur, Selasa, (3/12).
Ia menyampaikan hal tersebut menyusul imbauan oleh BMKG terkait potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru dan meminta masyarakat mewaspadai kondisi tersebut pada 23 November 2024 lalu di Jakarta.
Peringatan dini ini disampaikan untuk mengantisipasi dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan. Masyarakat juga bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui platform @infobmkg.
Dikutip dari laman resmi akun Instagram @infobmkg kondisi tersebut dipicu oleh sejumlah faktor, diantaranya fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.
Frans Teguh juga mengingatkan seluruh wisatawan dan masyarakat mengenai potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di kawasan wisata Labuan Bajo Flores dan sekitarnya.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di kawasan destinasi wisata Labuan Bajo Flores dan sekitarnya, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas stakeholder dalam memberikan informasi terbaru mengenai potensi cuaca ekstrem dan bencana alam di kawasan wisata menjelang masa libur panjang Nataru.
"Para wisatawan diharapkan untuk memperhatikan peringatan cuaca yang diberikan oleh pihak berwenang demi keselamatan bersama sebelum merencanakan aktivitas wisata," katanya.
Sebagai upaya peningkatan mitigasi di seluruh kawasan destinasi dan bentuk antisipasi, lanjut dia, seluruh stakeholder kepariwisataan akan bekerjasama dalam meningkatkan upaya mitigasi di seluruh kawasan wisata yang rawan, terutama guna memperkuat resiliensi destinasi dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana alam.
"Langkah-langkah mitigasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko yang ada dan memastikan kelancaran aktivitas pariwisata selama libur panjang," katanya.
Ia juga mengimbau wisatawan dan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas di tengah potensi cuaca ekstrem dan bencana.
Baca juga: BPOLBF imbau wisatawan waspadai potensi cuaca ekstrem diperiode Nataru 2024
Wisatawan diminta untuk mematuhi arahan petugas setempat dan menghindari daerah-daerah yang rawan terdampak bencana.
Baca juga: BPOLBF: Senandung Dewi dukung pemberdayaan komunitas lokal
"Keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama, sehingga diharapkan semua pihak dapat bekerjasama untuk menjaga keselamatan bersama," katanya.