Kupang (Antara NTT) - Pantai Lasiana, salah satu destinasi wisata primadona di Kota Kupang akan terus didorong menjadi destinasi sehari penuh atau 24 jam.
"Destinasi wisata Pantai Lasiana merupakan ikon wisata pantai di Kota Kupang sehingga kita tengah mendorong agar nanti bisa dibuka 1x24 jam," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu ketika dihubungi Antara di Kupang, Senin.
Menurutnya, destinasi wisata Pantai Lasiana sudah melekat dengan Kota Kupang dan menjadi sasaran kunjungan wisatawan, terutama masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya di Pulau Timor maupun dari luar daerah dan mancanegara.
"Umumnya wisatawan dari luar daerah yang masuk ke NTT melalui Kota Kupang selalu rujukannya mengunjungi Pantai Lasiana," katanya.
Untuk itu, penataan destinasi wisata yang dikelola Dinas Pariwisata NTT itu telah mengalami sejumlah upaya perbaikan seperti pembangunan tembok pemecah ombak, kelistrikan, air, dan fasilitas bangunan di dalamnya.
Menurut Marius, jika semua fasilitas pendukung sudah lengkap bukan tidak mungkin destinasi Pantai Lasiana akan dibuka 1x24 jam.
"Yang paling penting itu penerangan atau listriknya karena kita tahu saat ini pasokan listrik ke destinasi wisata itu belum sepenuhnya memadai," katanya.
Selain itu, pihaknya juga memprioritaskan aspek keamanan dan kenyamanan karena lokasi Pantai Lasiana sangat terbuka sehingga direncanakan dalam tahun ini akan dibangun pagar di sekelilingnya.
Dinas Pariwisata, katanya, telah merencanakan pengelolaan Pantai Lasiana akan diserahkan kepada pihak ketiga.
Marius mengatakan, sedang mengkaji perhitungan ekonominya terkait pembagian hasil untuk kas daerah dan pihak ketiga selaku pengelola.
"Kami sedang mengkaji itu dan nanti setelah selesai akan diikuti dengan proses lelang. Rencana ini juga sudah didukung pak gubernur maupun dewan," katanya.
Menurutnya, jika dikelola pemerintah maka masih belum maksimal karena tidak ada kemampuan khusus sementara kalau pihak ketiga maka lebih fokus dan profesional.
"Harus kita akui kalau dikelola birokrasi maka belum terlalu profesional, jadi saya kira kita memberikan kesempatan kepada sektor privat untuk mengelolanya sehingga menjadi destinasi moderen yang khas kota," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Kota Kupang sudah jauh berkembang seperti halnya kota-kota besar lainnya di Indonesia sehingga sejalan pula dengan kebutuhan masyarakat perkotaan akan pariwisata yang terus meningkat.
"Pantai Lasiana juga berada di Kota Kupang dan dapat dijangkau dengan mudah sehingga pengelolaannya tetap menjadi fokus kita untuk dibenahi," katanya
"Destinasi wisata Pantai Lasiana merupakan ikon wisata pantai di Kota Kupang sehingga kita tengah mendorong agar nanti bisa dibuka 1x24 jam," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu ketika dihubungi Antara di Kupang, Senin.
Menurutnya, destinasi wisata Pantai Lasiana sudah melekat dengan Kota Kupang dan menjadi sasaran kunjungan wisatawan, terutama masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya di Pulau Timor maupun dari luar daerah dan mancanegara.
"Umumnya wisatawan dari luar daerah yang masuk ke NTT melalui Kota Kupang selalu rujukannya mengunjungi Pantai Lasiana," katanya.
Untuk itu, penataan destinasi wisata yang dikelola Dinas Pariwisata NTT itu telah mengalami sejumlah upaya perbaikan seperti pembangunan tembok pemecah ombak, kelistrikan, air, dan fasilitas bangunan di dalamnya.
Menurut Marius, jika semua fasilitas pendukung sudah lengkap bukan tidak mungkin destinasi Pantai Lasiana akan dibuka 1x24 jam.
"Yang paling penting itu penerangan atau listriknya karena kita tahu saat ini pasokan listrik ke destinasi wisata itu belum sepenuhnya memadai," katanya.
Selain itu, pihaknya juga memprioritaskan aspek keamanan dan kenyamanan karena lokasi Pantai Lasiana sangat terbuka sehingga direncanakan dalam tahun ini akan dibangun pagar di sekelilingnya.
Dinas Pariwisata, katanya, telah merencanakan pengelolaan Pantai Lasiana akan diserahkan kepada pihak ketiga.
Marius mengatakan, sedang mengkaji perhitungan ekonominya terkait pembagian hasil untuk kas daerah dan pihak ketiga selaku pengelola.
"Kami sedang mengkaji itu dan nanti setelah selesai akan diikuti dengan proses lelang. Rencana ini juga sudah didukung pak gubernur maupun dewan," katanya.
Menurutnya, jika dikelola pemerintah maka masih belum maksimal karena tidak ada kemampuan khusus sementara kalau pihak ketiga maka lebih fokus dan profesional.
"Harus kita akui kalau dikelola birokrasi maka belum terlalu profesional, jadi saya kira kita memberikan kesempatan kepada sektor privat untuk mengelolanya sehingga menjadi destinasi moderen yang khas kota," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Kota Kupang sudah jauh berkembang seperti halnya kota-kota besar lainnya di Indonesia sehingga sejalan pula dengan kebutuhan masyarakat perkotaan akan pariwisata yang terus meningkat.
"Pantai Lasiana juga berada di Kota Kupang dan dapat dijangkau dengan mudah sehingga pengelolaannya tetap menjadi fokus kita untuk dibenahi," katanya