Kupang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menegaskan belerang dan asap yang muncul di Desa Sebot, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur tidak berasal dari aktivitas gunung api.

"Dari hasil pantauan kami di lapangan, sumber gas dan temperatur gas tidak berasal dari aktivitas gunung api, namun diperkirakan berasal dari sisa aktivitas magmatisme masa lampau yang mengisi zona lemah akibat struktur geologi," kata Penyelidik Bumi Muda dari PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Ugan Saing saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (20/2).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil peninjauan tim PVMBG ke lokasi dugaan munculnya calon gunung berapi di Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang sudah dilakukan pada Rabu (19/2) kemarin.

Ia menyebutkan jika dilihat dari sisi geologi, jalur ring of fire yang ada di NTT tak melewati Pulau Timor. Busur depan Subduksi berada di Pulau Timor sehingga potensi munculnya gunung berapi itu sangat kecil,

"Kalau busur subduksi itu bukan lingkungan yang berpotensi munculnya gunung berapi. Sebab gunung api itu hanya muncul di busur vulkanik. Nah kalau di NTT ini busur vulkanik terdapat di Pulau Flores," tambah dia.

Baca juga: Pusat Vulkanologi sebut kecil kemungkinan muncul gunung api di TTS

Ia menjelaskan bahwa dari hasil pantauan langsung area keluarnya gas tersusun atas batu lempung berwarna abu-abu kehitaman, dan pada titik keluarnya gas, batu lempung berubah warna menjadi merah, kuning, hitam terbakar.

"Gas itu muncul pada zona hancuran akibat struktur geologi. Terdapat mineraliasasi batuan seperti pirit dan kuarsa di sekitar lokasi keluarnya gas," tambah dia.

Selain itu juga dari hasil pantauan tim PVMBG kemunculan gas atau asap terdapat di lereng sungai bekas longsor, visual asap teramati berwarna putih tipis keluar dari celah-celah batu lempung dengan tinggi asap sekitar dua meter.

Selain itu juga tak ada tekanan emisi gas, tidak ada suara blezer yang terdengar, tidak ada sublimat belerang, dan tidak ada nyala api. Kemudian juga ada bau gas sulfur tercium sedang - tajam yang jarak tercium hingga 50 meter tergantung arah angin.

"Selain gas, tidak ada fluida lain seperti air panas atau lava yang keluar dari titik keluarnya gas," tambah dia.
 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024