Kupang (ANTARA) - Bupati Alor Amon Djobo meminta PT PLN (Persero) untuk membangun infrastruktur listrik pada 52 desa di wilayah kerjanya yang hingga saat ini masih gelap gulita sejak Indonesia merdeka.

“Ada 52 desa di Kabupaten Alor yang sama sekali belum menikmati listrik, karena itu saya minta PLN dapat membantu menangani kesulitan kami ini,” kata Amon Djobo ketika dikonfirmasi Antara dari Kupang, Rabu (4/3).

Dia mengatakan telah menyampaikan perihal tersebut secara lansung ke pihak PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pertemuan pimpinan Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kupang serta Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K)

Bupati Alor dua periode itu mengatakan, daerahnya merupakan bagian dari beranda terdepan Nusantara karena berbatasan langsung dengan negara Timor Leste yang baru merdeka pada Mei 2002, setelah 26 tahun menjadi bagian dari NKRI.

Amon Djobo mengatakan Kabupaten Alor memliki sebanyak 158 desa, 17 Kecamatan dan 17 Kelurahan, dan lebih dari 100 desa sudah berlistrik, sedang 52 desa sisanya belum menikmati penerangan dari listrik.

Baca juga: Tahun ini, 267 desa di NTT dapat penerangan listrik
Baca juga: Tahun 2020, PLN NTT janji semua desa di Amfoang sudah berlistrik


“Karena itu saya berharap masyarakat saya di 52 desa yang masih hidup dalam kegelapan itu bisa mendapat penerangan dari listrik agar mereka juga bisa merasakan kemerdekaan," katanya.

Menanggapi hal itu, Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Cahyo Gunadi mengatakan, pihaknya secara bertahap akan membangun infrastruktur kelistrikan pada puluhan desa tersebut.

Puluhan desa yang belum belistrik tersebut, karena wilayahnya berpencar di pulau-pulau serta topografis wilayah yang sangat tidak mendukung, karena berada di wilayah ngarai yang menakutkan.

Menurut Gunadi untuk membangun infrastruktur kelistrikan di desa-desa di Kabupaten Alor tersebut, PLN juga menyiapkan strategi khusus dengan menghadirkan sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dinilai cukup sesuai dengan kondisi pedesaan setempat.

Dia mencontohkan, seperti pembangunan tiga PLTS untuk tiga pulau di Kabupaten Alor di antaranya, Pulau Ternate, Pulau Treweng, dan Pulau Tribur yang sudah mulai beroperasi sejak Desember 2019.

“Sementara dalam tahun ini kami juga akan menyelesaikan proyek listrik pedesaan di Desa Padang Panjang. Kecamatan Alor Timur yang mampu menerangi sekitar 400 rumah tangga,” demikian Cahyo Gunadi.

Baca juga: 69 desa di NTT sudah mendapat penerangan dari PLN
Baca juga: 18 desa di Ende belum nikmati listrik


Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024