Kupang (ANTARA) - Sedikitnya 69 desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapatkan layanan kelistrikan yang dibangun oleh PT PLN (Persero) Nusa Tenggara Timur sejak periode Januari hingga Mei 2019.
"Berdasarkan informasi dari lapangan hingga pekan kemarin sudah bertambah lagi 12 desa dari 57 desa yang sudah berlistrik sehingga total menjadi 69 desa," kata Senior Manager Perencanaan PT PLN (Persero) Wilayah NTT Atmoko Basuki di Kupang, Selasa (28/5).
Ia mengatakan progres pembangunan listrik desa di provinsi berbasiskan kepulauan ini terus bertumbuh, mulai dari 2017 hanya 59 desa, naik terus menjadi 372 desa berlistrik pada 2018.
Atmoko Basuki menjelaskan desa-desa di NTT yang sudah mendapat penerangan listrik dari PLN tersebut melalui jaringan grid dengan sistem distribusi jaringan tegangan menengah 20.000 volt ampere.
Ia menjelaskan rencana pembangunan listrik desa di NTT ditargetkan mencapai 100 persen pada 2019 dengan rasio elektrifikasi mencapai 90 persen. "Kami akan terus menggenjot pembangunan listrik desa melalui tiga sistem besar yang dibangun di sepanjang Pulau Timor, Flores, dan Sumba," katanya.
Ia mengatakan untuk pulau-pulau kecil berpenghuni akan dilistriki dengan pembangkit alternatif memanfaatkan energi baru terbarukan dari tenaga matahari.
Pihaknya berharap, dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakatnya, terutama untuk pembebasan lahan, agar dilalui jaringan maupun untuk penancapan tiang listrik.
"Dukungan ini penting agar desa-desa segera menikmati listrik sesuai dengan tekad kami mewujudkan NTT menjadi nusa terang dan tumbuh," ujar Atmoko Basuki.
Baca juga: PLN NTT dukung kegiatan investasi
Baca juga: Tinggal 722 desa di NTT yang belum berlistrik
"Berdasarkan informasi dari lapangan hingga pekan kemarin sudah bertambah lagi 12 desa dari 57 desa yang sudah berlistrik sehingga total menjadi 69 desa," kata Senior Manager Perencanaan PT PLN (Persero) Wilayah NTT Atmoko Basuki di Kupang, Selasa (28/5).
Ia mengatakan progres pembangunan listrik desa di provinsi berbasiskan kepulauan ini terus bertumbuh, mulai dari 2017 hanya 59 desa, naik terus menjadi 372 desa berlistrik pada 2018.
Atmoko Basuki menjelaskan desa-desa di NTT yang sudah mendapat penerangan listrik dari PLN tersebut melalui jaringan grid dengan sistem distribusi jaringan tegangan menengah 20.000 volt ampere.
Ia menjelaskan rencana pembangunan listrik desa di NTT ditargetkan mencapai 100 persen pada 2019 dengan rasio elektrifikasi mencapai 90 persen. "Kami akan terus menggenjot pembangunan listrik desa melalui tiga sistem besar yang dibangun di sepanjang Pulau Timor, Flores, dan Sumba," katanya.
Ia mengatakan untuk pulau-pulau kecil berpenghuni akan dilistriki dengan pembangkit alternatif memanfaatkan energi baru terbarukan dari tenaga matahari.
Pihaknya berharap, dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakatnya, terutama untuk pembebasan lahan, agar dilalui jaringan maupun untuk penancapan tiang listrik.
"Dukungan ini penting agar desa-desa segera menikmati listrik sesuai dengan tekad kami mewujudkan NTT menjadi nusa terang dan tumbuh," ujar Atmoko Basuki.
Baca juga: PLN NTT dukung kegiatan investasi
Baca juga: Tinggal 722 desa di NTT yang belum berlistrik