Kupang (Antara NTT) - Penyaluran bantuan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial untuk masyarakat Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menggunakan kapal Teras Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT Willem Foni, ketika dihubungi Antara di Kupang, Senin, mengatakan di Indonesia hanya ada tiga lokasi penyaluran PKH menggunakan Kapal Teras BRI, yakni Maluku, Halmahera, dan Manggarai Barat.
Pemanfaat kapal Teras BRI itu telah diluncurkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat beberapa hari lalu.
"Jadi untuk di daerah kita kapal itu beroperasi untuk pertama kalinya dari pulau ke pulau untuk membayar masyarakat penerima manfaat program PKH di Manggarai Barat," katanya.
Tercatat, jumlah penerima manfaat PKH di kabupaten yang terkenal dengan destinasi wisata internasional Pulau Komodo itu sebanyak 18.100 keluarga.
Willem mangatakan jumlah tersebut merupakan terbanyak ketiga dari semua kabupaten penerima PHK di Nusa Tenggara Timur mencapai 420.000 keluarga penerima manfaat.
Ia menilai, penyaluran PKH dengan kapal itu sangat strategis mengingat Manggarai Barat merupakan salah satu kabupaten kepulauan yang memiliki sekitar 264 pulau, 14 pulau di antaranya berpenghuni.
"Jadi masyarakat di pulau-pulau tidak perlu datang ke ibu kota kabupaten tapi mereka bisa mengambil bantuan PKH langsung di pesisir pulau-pulau itu," katanya lagi.
Fungsi kapal Teras BRI, lanjutnya, tidak hanya untuk menyalurkan PHK namun juga untuk transaksi pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) dengan besaran jumlah transaksi mencapai Rp50 juta.
Ia mengatakan, pemanfaatkan kapal itu akan terus dilakukan hingga managemn Bank BRI merasa penting mendirikan lembaganya secara permanen di pulau-pulau itu.
Jika sudah ada kantor pelayanan permanen maka kapal Teras BRI akan berpindah untuk melayani masyarakat di kabupaten kepulauan lainnya di Nusa Tenggara Timur.
Willem berharap, pemanfaatan kapal itu menjawab kebutuhan masyarakat untuk mengakses bantuan PKH yang selama ini terkendala transportasi terutama di wilayah terpencil.
"Selama belum ada kantor permanen dari Bank BRI sebagai penyalur PHK maka kapal akan terus beroperasi sehingga kendala jangkauan wilayah diharapkan bisa teratasi dengan baik," katanya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT Willem Foni, ketika dihubungi Antara di Kupang, Senin, mengatakan di Indonesia hanya ada tiga lokasi penyaluran PKH menggunakan Kapal Teras BRI, yakni Maluku, Halmahera, dan Manggarai Barat.
Pemanfaat kapal Teras BRI itu telah diluncurkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat beberapa hari lalu.
"Jadi untuk di daerah kita kapal itu beroperasi untuk pertama kalinya dari pulau ke pulau untuk membayar masyarakat penerima manfaat program PKH di Manggarai Barat," katanya.
Tercatat, jumlah penerima manfaat PKH di kabupaten yang terkenal dengan destinasi wisata internasional Pulau Komodo itu sebanyak 18.100 keluarga.
Willem mangatakan jumlah tersebut merupakan terbanyak ketiga dari semua kabupaten penerima PHK di Nusa Tenggara Timur mencapai 420.000 keluarga penerima manfaat.
Ia menilai, penyaluran PKH dengan kapal itu sangat strategis mengingat Manggarai Barat merupakan salah satu kabupaten kepulauan yang memiliki sekitar 264 pulau, 14 pulau di antaranya berpenghuni.
"Jadi masyarakat di pulau-pulau tidak perlu datang ke ibu kota kabupaten tapi mereka bisa mengambil bantuan PKH langsung di pesisir pulau-pulau itu," katanya lagi.
Fungsi kapal Teras BRI, lanjutnya, tidak hanya untuk menyalurkan PHK namun juga untuk transaksi pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) dengan besaran jumlah transaksi mencapai Rp50 juta.
Ia mengatakan, pemanfaatkan kapal itu akan terus dilakukan hingga managemn Bank BRI merasa penting mendirikan lembaganya secara permanen di pulau-pulau itu.
Jika sudah ada kantor pelayanan permanen maka kapal Teras BRI akan berpindah untuk melayani masyarakat di kabupaten kepulauan lainnya di Nusa Tenggara Timur.
Willem berharap, pemanfaatan kapal itu menjawab kebutuhan masyarakat untuk mengakses bantuan PKH yang selama ini terkendala transportasi terutama di wilayah terpencil.
"Selama belum ada kantor permanen dari Bank BRI sebagai penyalur PHK maka kapal akan terus beroperasi sehingga kendala jangkauan wilayah diharapkan bisa teratasi dengan baik," katanya.