Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki cadangan daya listrik mencapai 113 mega watt (MW) yang siap dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pembangunan di daerah setempat.
"Daya pembangkit kami di NTT saat ini mencapai 330 MW, dengan beban puncak 213 MW, sehingga kami masih memiliki cadangan daya 113 MW yang siap dipasok untuk berbagai kebutuhan," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Ignatius Rendroyoko kepada wartawan di Kupang, Rabu (11/3), terkait kondisi terkini cadangan daya listrik yang dimiliki PLN NTT.
Cadangan daya yang cukup besar ini, lanjut dia, akan dimanfaatkan untuk mendukung program listrik desa yang terus dikerjakan di lapangan maupun disiapkan untuk kebutuhan investasi yang masuk di daerah ini.
Baca juga: PLN serahkan pengelolaan dua PLTU ke PJB
Dia menjelaskan, sejauh ini, PLN NTT telah membangun sejumlah infrastruktur kelistrikan yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan ini di antaranya, jaringan transmisi sepanjang 752,3 kilo meter sirkuit (KMS), jaringan tegangan menengah 8.297 kms, jaringan tegangan rendah 8.483 kms, gardu induk 315 MVA, 5.044 unit trafo dengan daya 373,67 MVA.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, lanjut dia, akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya pembangunan listrik ke desa-desa yang selama ini belum menikmati listrik PLN.
Dia menyebutkan seperti perluasan jaringan listrik untuk 201 desa yang sudah diprogramkan dan akan dikerjakan pada 2020 ini.
"Target kami dalam tahun ini akan melistriki 267 desa di NTT. Selain melalui perluasan jaringan kami yang eksisting, kami juga akan bangun PLTS untuk 42 desa yang menyebar di berbagai daerah," katanya.
Baca juga: PLN bangun jaringan listrik pada 28 desa di Manggarai Timur
Ignatius menjelaskan, pembangunan listrik untuk desa-desa yang bisa dijangkau jaringan PLN yang eksisting akan memanfaatkan sumber daya dari pembangkit yang ada.
Sementara untuk daerah pelosok terutama di pulau-pulau kecil yang tidak bisa dijangkau jaringan eksisting, akan dibangun sumber pembangkit baru dengan memanfaatkan energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Untuk PLTS ini akan kami bangun enam unit dalam tahun ini, selanjutnya juga ada PLTS yang dibangun dengan pinjaman dari luar negeri untuk 19 desa," katanya.
"Daya pembangkit kami di NTT saat ini mencapai 330 MW, dengan beban puncak 213 MW, sehingga kami masih memiliki cadangan daya 113 MW yang siap dipasok untuk berbagai kebutuhan," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Ignatius Rendroyoko kepada wartawan di Kupang, Rabu (11/3), terkait kondisi terkini cadangan daya listrik yang dimiliki PLN NTT.
Cadangan daya yang cukup besar ini, lanjut dia, akan dimanfaatkan untuk mendukung program listrik desa yang terus dikerjakan di lapangan maupun disiapkan untuk kebutuhan investasi yang masuk di daerah ini.
Baca juga: PLN serahkan pengelolaan dua PLTU ke PJB
Dia menjelaskan, sejauh ini, PLN NTT telah membangun sejumlah infrastruktur kelistrikan yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan ini di antaranya, jaringan transmisi sepanjang 752,3 kilo meter sirkuit (KMS), jaringan tegangan menengah 8.297 kms, jaringan tegangan rendah 8.483 kms, gardu induk 315 MVA, 5.044 unit trafo dengan daya 373,67 MVA.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, lanjut dia, akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya pembangunan listrik ke desa-desa yang selama ini belum menikmati listrik PLN.
Dia menyebutkan seperti perluasan jaringan listrik untuk 201 desa yang sudah diprogramkan dan akan dikerjakan pada 2020 ini.
"Target kami dalam tahun ini akan melistriki 267 desa di NTT. Selain melalui perluasan jaringan kami yang eksisting, kami juga akan bangun PLTS untuk 42 desa yang menyebar di berbagai daerah," katanya.
Baca juga: PLN bangun jaringan listrik pada 28 desa di Manggarai Timur
Ignatius menjelaskan, pembangunan listrik untuk desa-desa yang bisa dijangkau jaringan PLN yang eksisting akan memanfaatkan sumber daya dari pembangkit yang ada.
Sementara untuk daerah pelosok terutama di pulau-pulau kecil yang tidak bisa dijangkau jaringan eksisting, akan dibangun sumber pembangkit baru dengan memanfaatkan energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Untuk PLTS ini akan kami bangun enam unit dalam tahun ini, selanjutnya juga ada PLTS yang dibangun dengan pinjaman dari luar negeri untuk 19 desa," katanya.