Kupang (Antara NTT) - PT Pertamina Nusa Tenggara Timur mulai mengoperasikan tempat penampungan khusus bahan bakar minyak jenis pertalite di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tenau Kupang.
"Jadi saat ini kita sudah punya tempat tersendiri khususnya untuk pertalite. Ini sudah mulai beroperasi sejak akhir bulan lalu," kata Branch Marketing Manager PT Pertamina NTT Fanda Chrismanto kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Hal ini disampaikannya terkait perkembangan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Tenau yang sudah dilengkapi stasiun khusus BBM jenis pertalite.
Pertalite merupakan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dari Pertamina dengan presentase oktan 90, lebih besar dari oktan premium sebesar 88, yang dihasilkan dengan zat aditif untuk mencegah kerosi atau karat pada mesin kendaraan.
Menurut dia, mulai dibangunnya stasiun khusus pertalite yang berisi 2.500 kiloliter itu karena antusias masyarakat di NTT terkait penggunaan pertalite sangat tinggi.
Saat ini untuk wilayah Kota Kupang baru ada lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dioperasikan.
"Dengan adanya Tenau beroperasi maka SPBU yang menyediakan pertalite akan semakin banyak sehingga konsumen semakin mudah memperolehnya, sebab sejauh ini hanya lima SPBU saja yang meyediakannya," tuturnya
Pendistribusian BBM jenis pertalite di Kupang selama ini diambil dari Atapupu yang berada di wilayah perbatasan.
Jarak tempuh dari Atapupu ke Kota Kupang bisa memakan waktu delapan hingga sembilan jam. Karena itu keberadaan stasiun pertalite di Tenau akan sangat membantu pendistribusian di Kota Kupang.
Dia mengatakan, saat ini TBBM Tenau menyalurkan 38 persen bahan bakar minyak (BBM) premium atau setara dengan 300 kiloliter (kl) dari total kebutuhan BBM di NTT sebesar 800 kl per hari.
Untuk target awal pascaberoperasinya stasiun penampungan pertalite itu diharapkan per harinya bisa sampai 75 kl dari 2.500 kl yang ditampung di TBBM itu.
Iapun berharap semakin banyak konsumen pengguna premium pindah ke pertalite sebab dari perhitungan Pertamina saat ini sudah ada 13 persen konsumen pengguna premium berpindah ke pertalite.
"Jadi saat ini kita sudah punya tempat tersendiri khususnya untuk pertalite. Ini sudah mulai beroperasi sejak akhir bulan lalu," kata Branch Marketing Manager PT Pertamina NTT Fanda Chrismanto kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Hal ini disampaikannya terkait perkembangan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Tenau yang sudah dilengkapi stasiun khusus BBM jenis pertalite.
Pertalite merupakan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dari Pertamina dengan presentase oktan 90, lebih besar dari oktan premium sebesar 88, yang dihasilkan dengan zat aditif untuk mencegah kerosi atau karat pada mesin kendaraan.
Menurut dia, mulai dibangunnya stasiun khusus pertalite yang berisi 2.500 kiloliter itu karena antusias masyarakat di NTT terkait penggunaan pertalite sangat tinggi.
Saat ini untuk wilayah Kota Kupang baru ada lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dioperasikan.
"Dengan adanya Tenau beroperasi maka SPBU yang menyediakan pertalite akan semakin banyak sehingga konsumen semakin mudah memperolehnya, sebab sejauh ini hanya lima SPBU saja yang meyediakannya," tuturnya
Pendistribusian BBM jenis pertalite di Kupang selama ini diambil dari Atapupu yang berada di wilayah perbatasan.
Jarak tempuh dari Atapupu ke Kota Kupang bisa memakan waktu delapan hingga sembilan jam. Karena itu keberadaan stasiun pertalite di Tenau akan sangat membantu pendistribusian di Kota Kupang.
Dia mengatakan, saat ini TBBM Tenau menyalurkan 38 persen bahan bakar minyak (BBM) premium atau setara dengan 300 kiloliter (kl) dari total kebutuhan BBM di NTT sebesar 800 kl per hari.
Untuk target awal pascaberoperasinya stasiun penampungan pertalite itu diharapkan per harinya bisa sampai 75 kl dari 2.500 kl yang ditampung di TBBM itu.
Iapun berharap semakin banyak konsumen pengguna premium pindah ke pertalite sebab dari perhitungan Pertamina saat ini sudah ada 13 persen konsumen pengguna premium berpindah ke pertalite.