Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) akan memasang sebanyak 24 tabung listrik untuk melistriki sebanyak 24 desa di provinsi berbasiskan kepulauan ini pada 2020.
"Pemasangan tabung listrik ini sebagai sumber listrik untuk disalurkan ke desa-desa yang medannya sangat berat dan sulit dijangkau," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT, Ignatius Rendroyoko, kepada wartawan di Kupang, Jumat, (13/3).
Ignatius menyebutkan tabung listrik ini akan dipasang secara menyebar pada empat kabupaten di antaranya 8 desa di Alor, 9 desa di Sumba Timur. 4 desa di Manggarai Barat, dan 3 desa di Manggarai Timur.
Dia menjelaskan, desa-desa yang menjadi sasaran ini memiliki akses jalan yang sulit sehingga tidak bisa dijangkau dengan jaringan listrik PLN yang eksisting.
"Lokasi desa-desa ini dipilih karena sesuai medan yang sulit maka alternatifnya kami pakai tabung listrik agar masyarakat bisa segera menikmati listrik untuk menunjang berbagai kebutuhan mereka," katanya.
Baca juga: PLN fasilitasi puluhan pelajar SD di Kupang belajar kelistrikan
Rendroyoko menjelaskan, pembangunan infrastruktur ini diupayakan untuk mengejar rasio desa berlistrik di provinsi ini yang ditargetkan mencapai 100 persen pada 2020 ini.
Selain tabung listrik, lanjut dia, pihaknya juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk 42 desa yang menyebar di Kabupaten Sikka, Ende, Alor, Manggarai Timur, Sumba Timur, dan Sumba Barat.
Pembangunan PLTS juga dilakukan dengan melalui pinjaman luar negeri untuk 19 desa yang menyebar di Manggarai Barat, Sumba Timur, Manggarai Timur, Ende, Sikka, Alor, Timur Tengah Selatan.
Baca juga: Rasio elektrifikasi di NTT baru mencapai 86,36 persen
Dia menjelaskan, selain itu dilakukan perluasan jaringan untuk penyaluran listrik ke sebanyak 201 desa. "Target kami dalam tahun ini akan melistriki sebanyak 267 desa untuk meningkatkan rasio desa berlistrik yang sekarang sudah mencapai 92,04 persen," kata Ignatius.
"Pemasangan tabung listrik ini sebagai sumber listrik untuk disalurkan ke desa-desa yang medannya sangat berat dan sulit dijangkau," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT, Ignatius Rendroyoko, kepada wartawan di Kupang, Jumat, (13/3).
Ignatius menyebutkan tabung listrik ini akan dipasang secara menyebar pada empat kabupaten di antaranya 8 desa di Alor, 9 desa di Sumba Timur. 4 desa di Manggarai Barat, dan 3 desa di Manggarai Timur.
Dia menjelaskan, desa-desa yang menjadi sasaran ini memiliki akses jalan yang sulit sehingga tidak bisa dijangkau dengan jaringan listrik PLN yang eksisting.
"Lokasi desa-desa ini dipilih karena sesuai medan yang sulit maka alternatifnya kami pakai tabung listrik agar masyarakat bisa segera menikmati listrik untuk menunjang berbagai kebutuhan mereka," katanya.
Baca juga: PLN fasilitasi puluhan pelajar SD di Kupang belajar kelistrikan
Rendroyoko menjelaskan, pembangunan infrastruktur ini diupayakan untuk mengejar rasio desa berlistrik di provinsi ini yang ditargetkan mencapai 100 persen pada 2020 ini.
Selain tabung listrik, lanjut dia, pihaknya juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk 42 desa yang menyebar di Kabupaten Sikka, Ende, Alor, Manggarai Timur, Sumba Timur, dan Sumba Barat.
Pembangunan PLTS juga dilakukan dengan melalui pinjaman luar negeri untuk 19 desa yang menyebar di Manggarai Barat, Sumba Timur, Manggarai Timur, Ende, Sikka, Alor, Timur Tengah Selatan.
Baca juga: Rasio elektrifikasi di NTT baru mencapai 86,36 persen
Dia menjelaskan, selain itu dilakukan perluasan jaringan untuk penyaluran listrik ke sebanyak 201 desa. "Target kami dalam tahun ini akan melistriki sebanyak 267 desa untuk meningkatkan rasio desa berlistrik yang sekarang sudah mencapai 92,04 persen," kata Ignatius.