Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi Nusa Tenggara Timur memfasilitasi sebanyak 38 pelajar SD Dian Harapan Kupang di Kota Kupang untuk belajar tentang energi listrik dan manfaatnya
"Puluhan anak-anak SD ini kami fasilitasi berkunjung ke Unit Layanan Transmisi Gardu Induk (ULTG) Maulafa sebagai penyalur energi listrik dari pembangkit yang dijual unit distribusi ke konsumen," kata Manajer ULTG Kupang PT PLN (Persero) UIW NTT, Mawahib Affand, kepada wartawan di Kupang, Rabu (11/3).
Dia menjelaskan, dalam kegiatan kunjungan lapangan yang berlangsung selama sehari pada Selasa (20/3) itu, para pelajar diberikan pemahaman dasar mengenai kelistrikan terkait proses energi listrik dihasilkan dan disalurkan ke rumah-rumah mereka.
Para pelajar juga diberikan pemahaman mengenai manfaat listrik dan hal berbahaya yang berkaitan dengan listrik yang harus mereka hindari.
Baca juga: PLN Operasikan Sistem Kelistrikan Pulau Timor
"Untuk merangsang antusias mereka kami juga lakukan pemutaran film yang berisi tentang bagaimana energi listrik itu ada sampai bisa dirasakan manfaatnya dalam kebutuhan sehari-hari," katanya.
"Kami melihat keingintahuan mereka tentang dunia kelistrikan cukup tinggi, beberapa di antaranya juga melontarkan pertanyaan yang cerdas dan ada interaksi tanya jawab," katanya.
Affandi berharap, pengetahuan yang diperoleh dalam kunjungan langsung ini dapat bermanfaat bagi para pelajar sehingga mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang paham kelistrikan maupun merangsang minat mereka untuk bergelut di dalamnya.
Sementara itu, Rossi, salah satu guru pendamping dalam kegiatan kunjungan itu, mengapresiasi pihak PLN yang bersedia memfasilitasi kegiatan tersebut dan mengajak para pelajar untuk berkeliling sambil belajar tentang kelistrikan.
"Kami ucapkan terima kasih buat PLN yang membawa anak-anak berkeliling melihat berbagai hal tentang kelistrikan yang tentu sangat bermanfaat menambah pengetahuan mereka," katanya.
Dalam kegiatan itu, para pelajar dibawa melihat sejumlah infrastruktur kelistrikan seperti Scada Dispatcher System Timor yang berfungsi sebagai kontrol utama pengoperasian dan pengaturan sistem kelistrikan di seluruh Pulau Timor serta town feder trafo yang digunakan untuk mengubah tegangan dari 70 kV menjadi 20 kV untuk didistribusikan di seluruh Kota Kupang.
Baca juga: Tahun ini, 267 desa di NTT dapat penerangan listrik
"Puluhan anak-anak SD ini kami fasilitasi berkunjung ke Unit Layanan Transmisi Gardu Induk (ULTG) Maulafa sebagai penyalur energi listrik dari pembangkit yang dijual unit distribusi ke konsumen," kata Manajer ULTG Kupang PT PLN (Persero) UIW NTT, Mawahib Affand, kepada wartawan di Kupang, Rabu (11/3).
Dia menjelaskan, dalam kegiatan kunjungan lapangan yang berlangsung selama sehari pada Selasa (20/3) itu, para pelajar diberikan pemahaman dasar mengenai kelistrikan terkait proses energi listrik dihasilkan dan disalurkan ke rumah-rumah mereka.
Para pelajar juga diberikan pemahaman mengenai manfaat listrik dan hal berbahaya yang berkaitan dengan listrik yang harus mereka hindari.
Baca juga: PLN Operasikan Sistem Kelistrikan Pulau Timor
"Untuk merangsang antusias mereka kami juga lakukan pemutaran film yang berisi tentang bagaimana energi listrik itu ada sampai bisa dirasakan manfaatnya dalam kebutuhan sehari-hari," katanya.
"Kami melihat keingintahuan mereka tentang dunia kelistrikan cukup tinggi, beberapa di antaranya juga melontarkan pertanyaan yang cerdas dan ada interaksi tanya jawab," katanya.
Affandi berharap, pengetahuan yang diperoleh dalam kunjungan langsung ini dapat bermanfaat bagi para pelajar sehingga mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang paham kelistrikan maupun merangsang minat mereka untuk bergelut di dalamnya.
Sementara itu, Rossi, salah satu guru pendamping dalam kegiatan kunjungan itu, mengapresiasi pihak PLN yang bersedia memfasilitasi kegiatan tersebut dan mengajak para pelajar untuk berkeliling sambil belajar tentang kelistrikan.
"Kami ucapkan terima kasih buat PLN yang membawa anak-anak berkeliling melihat berbagai hal tentang kelistrikan yang tentu sangat bermanfaat menambah pengetahuan mereka," katanya.
Dalam kegiatan itu, para pelajar dibawa melihat sejumlah infrastruktur kelistrikan seperti Scada Dispatcher System Timor yang berfungsi sebagai kontrol utama pengoperasian dan pengaturan sistem kelistrikan di seluruh Pulau Timor serta town feder trafo yang digunakan untuk mengubah tegangan dari 70 kV menjadi 20 kV untuk didistribusikan di seluruh Kota Kupang.
Baca juga: Tahun ini, 267 desa di NTT dapat penerangan listrik