Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, telah diminta untuk melakukan 'trakcing' terhadap warga di dua daerah itu yang sempat kontak fisik dengan sembilan orang pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kami telah meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat untuk segera melakukan 'trakcing' terhadap warga yang pernah melakukan kontak dengan sembilan pasien positif COVID-19 yang telah diumumkan pemerintah NTT," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Kamis, (30/4).
Dominikus mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah NTT dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 setelah adanya sembilan kasus baru COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: Sembilan orang di NTT positif COVID-19
Baca juga: Sembilan pasien COVID-19 baru di NTT kluster Sukabumi dan Gowa
Ia mengatakan Pemprov NTT telah menerima hasil pemeriksaan swab dari sejumlah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang menetapkan sembilan warga dari dua kluster yaitu dua orang dari kluster Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dan tujuh orang dari kluster Sukabumi, Jawa Barat terkonfirmasi positif COVID-19.
Para pasien positif COVID-19 di dua daerah itu saat ini sedang dalam perawatan medis masing-masngi di RSUD Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, sebanyak dua orang dan Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uli sebanyak tujuh orang yang berasal dari kluster Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende ini, proses trakcing dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat terhadap terhadap orang-orang yang pernah berhubungan langsung dengan kesembilan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 guna mencegah penyebaran virus Corona baru atau COVID-19 di dua daerah itu.
Pemerintah NTT berharap masyarakat mulai waspada dan tetap mengikuti berbagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Masyarajat NTT harus waspada secara sunguh-sunguh karena dari sisi persebarannya tidak bisa dikatakan aman, apabila kita tidak melakukan prinsip-prinsip pencegahan sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah,"tegas Dominikus.
Menurut dia, aktifitas masyarakat saat ini di NTT sangat ramai setelah satu kasus potiif COVID-19 dinyatakan sembuh.
Baca juga: Manggarai Barat fokus data semua warga yang masuk
"Kondisi yang terjadi saat ini semakin ramai dan masyarakat mulai tidak menggunakan masker saat melakukan aktifitas. Kami ingatkan agar selalu waspada secara serius terhadap kasus COVID-19," tegasnya.
"Kami telah meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat untuk segera melakukan 'trakcing' terhadap warga yang pernah melakukan kontak dengan sembilan pasien positif COVID-19 yang telah diumumkan pemerintah NTT," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Kamis, (30/4).
Dominikus mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah NTT dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 setelah adanya sembilan kasus baru COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: Sembilan orang di NTT positif COVID-19
Baca juga: Sembilan pasien COVID-19 baru di NTT kluster Sukabumi dan Gowa
Ia mengatakan Pemprov NTT telah menerima hasil pemeriksaan swab dari sejumlah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang menetapkan sembilan warga dari dua kluster yaitu dua orang dari kluster Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dan tujuh orang dari kluster Sukabumi, Jawa Barat terkonfirmasi positif COVID-19.
Para pasien positif COVID-19 di dua daerah itu saat ini sedang dalam perawatan medis masing-masngi di RSUD Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, sebanyak dua orang dan Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uli sebanyak tujuh orang yang berasal dari kluster Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende ini, proses trakcing dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat terhadap terhadap orang-orang yang pernah berhubungan langsung dengan kesembilan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 guna mencegah penyebaran virus Corona baru atau COVID-19 di dua daerah itu.
Pemerintah NTT berharap masyarakat mulai waspada dan tetap mengikuti berbagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Masyarajat NTT harus waspada secara sunguh-sunguh karena dari sisi persebarannya tidak bisa dikatakan aman, apabila kita tidak melakukan prinsip-prinsip pencegahan sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah,"tegas Dominikus.
Menurut dia, aktifitas masyarakat saat ini di NTT sangat ramai setelah satu kasus potiif COVID-19 dinyatakan sembuh.
Baca juga: Manggarai Barat fokus data semua warga yang masuk
"Kondisi yang terjadi saat ini semakin ramai dan masyarakat mulai tidak menggunakan masker saat melakukan aktifitas. Kami ingatkan agar selalu waspada secara serius terhadap kasus COVID-19," tegasnya.