Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur menyebutkan sebanyak 355 sampel swab dari 586 sample yang diperiksa di laboratorium biologi molekuler PCR, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang hasilnya negatif dari paparan virus corona jenis baru atau COVID-19.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Jumat, (22/5).

Baca juga: Pemkot Kupang lakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga

Ia mengatakan, sampel swab yang dilakukan pemeriksaan di RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang sebanyak 586 sample dan 355 sample dinyatakan negatif dari COVID-19.

Sementara 82 sample diketahui positif COVID-19 dan yang sedang dalam proses pemeriksaan di laboratorium sebanyak 100 sample swab COVID-19.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium. Kami prediksikan jumlah pasien positif COVID-19 di NTT akan terus bertambah," kata Dominikus.

Ia mengatakan, penambahan pasien positif COVID-19 karena kecenderungan orang tanpa gejala (OTG) di Nusa Tenggara Timur yang melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 terus mengalami peningkatan.

Hingga saat ini kata dia, jumlah OTG di provinsi berbasis kepulauan ini tercatat sebanyak 712 orang. "Apabila dilihat data yang ada itu maka kemungkinan akan ada lagi penambahan pasien positif COVID-19 di NTT," katanya.

Baca juga: Pemda di NTT kebut pemeriksaan spesimen swab COVID-19

Kendati demikian menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende itu pemerintah kabupaten/kota di NTT telah melakukan penelusuran terhadap warga yang pernah melakukan kontak erat untuk mencegah adanya penyebaran COVID-19.

"Kami berharap penerapan protokol kesehatan terus dilakukan secara konsisten di semua daerah di NTT untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 sehingga jumlah pasien yang terpapar COVID-19 dapat dikendalikan," kata Dominikus.

Baca juga: Kota Kupang siapkan puluhan liang kubur untuk korban COVID-19

Menurut dia, apabila terdapat warga yang menderita sakit untuk segera ke puskesmas atau rumah sakit setempat untuk dilakukan pemeriksaan medis sehingga dapat ditanggulangi secara dini. 
 

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024