Kupang (ANTARA) - Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumare masih melakukan pencarian terhadap nelayan di Flores Timur atas nama Arifin (32) yang dilaporkan hilang di perairan Lamakera, Pulau Solor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere I Putu Sudayana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Sabtu (21/6), menyebutkan nelayan asal Desa Lamakera, Pulau Solor itu, dilaporkan hilang di perairan Lamakera saat menuju daratan di Desa Lamakera dengan menumpang sampan bersama empat nelayan lainnya.
Ia mengatakan korban dilaporkan hilang setelah sampan yang ditumpangi korban bersama empat nelayan terbalik akibat diterjang gelombang ketika menuju daratan di perairan Lamakera, Pulau Adonara, Sabtu, pukul 09.00 Wita.
"Setelah kami mendapat laporan dari Ny. Eviaoja bahwa telah terjadi kecelakaan pelayaran kami langsung menggerakkan anggota SAR untuk melakukan pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang itu," kata dia.
Ia menyebutkan tentang titik koordinat di perairan Lamakera di mana sampan mereka diterjang gelombang tinggi.
Putu Sudayana mengatakan korban bersama empat penumpang lainnya menumpang sampan milik Kapal Karamurin yang lego jangkar di perairan Lamakera, sekitar 300 meter dari daratan Desa Lamakera.
Dalam perjalanan menuju daratan, sampan yang ditumpangi korban terbalik dan empat rekan korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke Pantai Lamakera.
"Dalam peristiwa itu ada empat korban yang berhasil menyelamatkan diri sementara Arifin dilaporkan hilang," kata dia.
Ia mengatakan upaya pencarian dilakukan tim SAR gabungan melibatkan potensi SAR dari kepolisian, TNI, BPBD, serta warga, dan pemerintah setempat mulai pukul 14.00 hingga pukul 18.00 Wita masih belum membuahkan hasil.
"Dalam operasi pencarian hari pertama masih nihil, korban belum berhasil ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan pada Minggu (21/6)," kata I Putu Sudayana.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere I Putu Sudayana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Sabtu (21/6), menyebutkan nelayan asal Desa Lamakera, Pulau Solor itu, dilaporkan hilang di perairan Lamakera saat menuju daratan di Desa Lamakera dengan menumpang sampan bersama empat nelayan lainnya.
Ia mengatakan korban dilaporkan hilang setelah sampan yang ditumpangi korban bersama empat nelayan terbalik akibat diterjang gelombang ketika menuju daratan di perairan Lamakera, Pulau Adonara, Sabtu, pukul 09.00 Wita.
"Setelah kami mendapat laporan dari Ny. Eviaoja bahwa telah terjadi kecelakaan pelayaran kami langsung menggerakkan anggota SAR untuk melakukan pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang itu," kata dia.
Ia menyebutkan tentang titik koordinat di perairan Lamakera di mana sampan mereka diterjang gelombang tinggi.
Putu Sudayana mengatakan korban bersama empat penumpang lainnya menumpang sampan milik Kapal Karamurin yang lego jangkar di perairan Lamakera, sekitar 300 meter dari daratan Desa Lamakera.
Dalam perjalanan menuju daratan, sampan yang ditumpangi korban terbalik dan empat rekan korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke Pantai Lamakera.
"Dalam peristiwa itu ada empat korban yang berhasil menyelamatkan diri sementara Arifin dilaporkan hilang," kata dia.
Ia mengatakan upaya pencarian dilakukan tim SAR gabungan melibatkan potensi SAR dari kepolisian, TNI, BPBD, serta warga, dan pemerintah setempat mulai pukul 14.00 hingga pukul 18.00 Wita masih belum membuahkan hasil.
"Dalam operasi pencarian hari pertama masih nihil, korban belum berhasil ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan pada Minggu (21/6)," kata I Putu Sudayana.