Jakarta (ANTARA) - Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahardian mengatakan inisiasi Merdeka Belajar menjadi pembuka menuju terwujudnya reformasi pendidikan di Tanah Air.

"Program Merdeka Belajar merupakan cara yang tepat untuk memperkecil kesenjangan pendidikan. Pendidikan harus bisa menghasilkan pemikir-pemikir yang terbaik dan mendapatkan akses publikasi ke jurnal-jurnal," ujar Andre dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad.

Andre berpendapat, sejauh ini dalam pengamatannya konsep serta strategi kerja dibangun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah menuju arah yang benar.

Baca juga: Kemendikbud bantu mahasiswa terdampak COVID-19

"Konsep yang diajukan Nadiem arahnya sudah tepat. Tinggal kita membantu adjustment agar konsep yang memberikan kebebasan siswa, mahasiswa, guru dan semua pihak di institusi pendidikan bisa berjalan lebih cepat," tambah dia.

Ketua Komunitas Guru Nusantara, Usman Djabbar Mappisona, mengatakan konsep Merdeka Belajar dari Nadiem Makarim memang terkesan sederhana, namun itu adalah jantung pendidikan.

Usman menuturkan, melalui Merdeka Belajar akhirnya membentuk guru yang memahami terhadap hal apa terbaik diinginkannya guna mencapai hasil terbaik.

"Sekarang kita bisa menentukan semuanya sendiri. Semangat perubahan, desain sesungguhnya mesti disambut baik. Merdeka Belajar adalah jantung dan penyederhanaan adalah Merdeka Belajar," jelas Usman.

Baca juga: Untuk memajukan pendidikan di NTT, Kemendikbud gelontorkan dana Rp3,7 triliun

Usman memberi contoh salah satu unsur yang patut diapresiasi dari Merdeka Belajar adalah penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) karena melahirkan kemerdekaan untuk guru dan pembelajaran yang bukan diarahkan.
 

Pewarta : Indriani
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024