Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendorong agar Pulau Flores menjadi salah satu destinasi wisata tingkat premium.
"Labuan Bajo inikan satu kesatuan dengan Pulau Flores, nah oleh karena itu kita ingin juga agar Pulau Flores ini menjadi lokasi wisata setingkat premium," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa kepada wartawan di Labuan Bajo, Sabtu, (18/7).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan prioritas pembangunan seperti apa yang diterapkan di Pulau Flores, khususnya Labuan Bajo, dalam rangka mendukung wisata premium di daerah itu.
Baca juga: Kementerian PPN/Bappenas dorong pemulihan ekonomi di Labuan Bajo
Suharso mengatakan alasannya mendorong hal tersebut karena memang Komodo atau Veranus Komodoensis hanya berada di NTT, khususnya di Pulau Flores. Keunggulan tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pariwisata dan lebih penting lagi meningkatkan ekonomi masyarakat melalui wisatawan yang datang berwisata.
"Kita punya keunggulan Komodo. Nah inikan hanya ada di NTT, di belahan dunia manapun tidak ada sehingga saya mau katakan Komodo itu berkah buat NTT, buat pulau Flores khususnya masyarakat di sini," ujar dia.
Tentu saja, lanjut dia, baik pemerintah pusat dan daerah mengkapitalisasi kekayaan dan keunggulan yang ada itu bukan hanya di sekitar wilayah adanya Komodo saja, tetapi juga akan dikembangkan untuk seluruh Flores untuk kepentingan NTT.
Ia juga mengatakan mendukung kebijakan dari Gubernur NTT Viktor B Laiskodat agar Pulau Komodo ke depannya akan lebih selektif untuk wisatawan. Artinya bahwa pulau itu akan menjadi wisata premium, sementara Pulau Rinca dan sekitarnya dijadikan sebagai lokasi wisata massal.
"Ini bukan untuk membuat jarak antara orang yang mampu dan tidak, tetapi semata-mata memberikan kesempatan kepada semua baik publik dalam negeri untuk menikmati sesuai dengan kapasitas atau kemampuan masing-masing," tuturnya.
Baca juga: Pembangunan Puncak Waringin Labuan Bajo ditargetkan selesai akhir 2020
Apalagi dengan adanya wabah COVID-19 ini, kata dia, kerumunan kerumunan tentu tidak ideal lagi. Demikian juga dengan wisata ke depan, orang akan datang tidak dengan jumlah yang banyak tetapi hanya beberapa orang saja.
Lebih lanjut Suharso juga menambahkan bahwa selain mendorong agar wisata premium dari segi pariwisata, Bappenas juga mendorong agar dari sektor pangan, pertanian peternakan juga dan perikanan harus aman dan dikembangkan.
"Saya kira keberadaan pariwisata itu pertama memberikan lapangan kerja yang besar ya bagi masyarakat sekitar. Kemudian juga tentunya efek efek berantai itu relatif bagus di banding sekitar dan yang lain," ujar dia.
Baca juga: Kepala Bappenas kunjungi Labuan Bajo
Sebab dengan pariwisata, wisatawan memerlukan cinderamata, katanya, tentu hal itu akan mendorong industri rumahan berkembang sehingga masyarakat bisa merasakan langsung dampak dari pariwisata itu.
"Labuan Bajo inikan satu kesatuan dengan Pulau Flores, nah oleh karena itu kita ingin juga agar Pulau Flores ini menjadi lokasi wisata setingkat premium," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa kepada wartawan di Labuan Bajo, Sabtu, (18/7).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan prioritas pembangunan seperti apa yang diterapkan di Pulau Flores, khususnya Labuan Bajo, dalam rangka mendukung wisata premium di daerah itu.
Baca juga: Kementerian PPN/Bappenas dorong pemulihan ekonomi di Labuan Bajo
Suharso mengatakan alasannya mendorong hal tersebut karena memang Komodo atau Veranus Komodoensis hanya berada di NTT, khususnya di Pulau Flores. Keunggulan tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pariwisata dan lebih penting lagi meningkatkan ekonomi masyarakat melalui wisatawan yang datang berwisata.
"Kita punya keunggulan Komodo. Nah inikan hanya ada di NTT, di belahan dunia manapun tidak ada sehingga saya mau katakan Komodo itu berkah buat NTT, buat pulau Flores khususnya masyarakat di sini," ujar dia.
Tentu saja, lanjut dia, baik pemerintah pusat dan daerah mengkapitalisasi kekayaan dan keunggulan yang ada itu bukan hanya di sekitar wilayah adanya Komodo saja, tetapi juga akan dikembangkan untuk seluruh Flores untuk kepentingan NTT.
Ia juga mengatakan mendukung kebijakan dari Gubernur NTT Viktor B Laiskodat agar Pulau Komodo ke depannya akan lebih selektif untuk wisatawan. Artinya bahwa pulau itu akan menjadi wisata premium, sementara Pulau Rinca dan sekitarnya dijadikan sebagai lokasi wisata massal.
"Ini bukan untuk membuat jarak antara orang yang mampu dan tidak, tetapi semata-mata memberikan kesempatan kepada semua baik publik dalam negeri untuk menikmati sesuai dengan kapasitas atau kemampuan masing-masing," tuturnya.
Baca juga: Pembangunan Puncak Waringin Labuan Bajo ditargetkan selesai akhir 2020
Apalagi dengan adanya wabah COVID-19 ini, kata dia, kerumunan kerumunan tentu tidak ideal lagi. Demikian juga dengan wisata ke depan, orang akan datang tidak dengan jumlah yang banyak tetapi hanya beberapa orang saja.
Lebih lanjut Suharso juga menambahkan bahwa selain mendorong agar wisata premium dari segi pariwisata, Bappenas juga mendorong agar dari sektor pangan, pertanian peternakan juga dan perikanan harus aman dan dikembangkan.
"Saya kira keberadaan pariwisata itu pertama memberikan lapangan kerja yang besar ya bagi masyarakat sekitar. Kemudian juga tentunya efek efek berantai itu relatif bagus di banding sekitar dan yang lain," ujar dia.
Baca juga: Kepala Bappenas kunjungi Labuan Bajo
Sebab dengan pariwisata, wisatawan memerlukan cinderamata, katanya, tentu hal itu akan mendorong industri rumahan berkembang sehingga masyarakat bisa merasakan langsung dampak dari pariwisata itu.