Kupang (ANTARA) - Panitia hari raya kurban Mushola Al Faidah Oesapa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur menunda penyembelihan hewan kurban, lantaran uang kurban sebanyak Rp23,5 juta digasak pencuri saat sedang dilakukan shalat, Rabu (29/7) kemarin.
"Kejadian ini sungguh membuat kami terkejut. Saya sebagai penanggungjawab akan menggantinya," kata penanggungjawab uang kurban Nurdin Kajide yang juga masuk dalam panitia hari raya kurban di Mushola itu.
Baca juga: Pemerintah distribusikan 43 hewan kurban untuk Idul Adha
Namun kata dia, sejumlah jemaat di mushola itu sudah mengiklaskannya dan sudah ada kesepakatan untuk menunda terlebih dahulu hari raya penyembelihan hewan ini mengingat tak ada uang yang bisa digunakan untuk membeli hewan kurban.
Bagi Nurdin sendiri, kehilangan puluhan juta uang itu menjadi sebuah tekanan tersendiri bagi dirinya, mengingat ia adalah penanggung jawabnya, iapun berniat untuk menggantinya agar pelaksanaan hari raya Idul Adha tetap berjalan normal.
Nurdin mengatakan bahwa untuk pengadaan enam ekor sapi kurban, pihaknya sudah membayar uang panjar Rp20 juta dan rencananya uang yang hilang dipakai untuk melunasi harga hewan yang belum dilunasi. “Ini musibah namun kami akan tetap mengganti uang tersebut," ujarnya.
Nurdin mengaku bahwa pihaknya mencurigai seorang oknum mahasiswa yang sempat berada di mushala itu saat pihaknya sedang melakukan shalat. Usai shalat uang tersebut raib dan oknum mahasiswa itu juga ikut menghilang.
Menanggapi kejadian tersebut Kapolsek Kelapa Lima, AKP Andri Setiawan mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut dan anggotanya sudah melakukan investigasi.
Baca juga: Presiden serahkan sapi kurban seberat 1 Ton ke Masjid Istiqlal
"Sudah ada laporan dan masih kita selidiki. Kita cukup kesulitan karena tidak adanya CCTV di mushala maupun di lokasi sekitar kejadian,” katanya.
Selain menggasak uang kurban, pelaku juga menggasak satu unit handphone yang disimpan bersama uang tersebut. Uang tersebut rencananya digunakan untuk membayar 2 ekor sapi yang sudah ditawarnya.
"Kejadian ini sungguh membuat kami terkejut. Saya sebagai penanggungjawab akan menggantinya," kata penanggungjawab uang kurban Nurdin Kajide yang juga masuk dalam panitia hari raya kurban di Mushola itu.
Baca juga: Pemerintah distribusikan 43 hewan kurban untuk Idul Adha
Namun kata dia, sejumlah jemaat di mushola itu sudah mengiklaskannya dan sudah ada kesepakatan untuk menunda terlebih dahulu hari raya penyembelihan hewan ini mengingat tak ada uang yang bisa digunakan untuk membeli hewan kurban.
Bagi Nurdin sendiri, kehilangan puluhan juta uang itu menjadi sebuah tekanan tersendiri bagi dirinya, mengingat ia adalah penanggung jawabnya, iapun berniat untuk menggantinya agar pelaksanaan hari raya Idul Adha tetap berjalan normal.
Nurdin mengatakan bahwa untuk pengadaan enam ekor sapi kurban, pihaknya sudah membayar uang panjar Rp20 juta dan rencananya uang yang hilang dipakai untuk melunasi harga hewan yang belum dilunasi. “Ini musibah namun kami akan tetap mengganti uang tersebut," ujarnya.
Nurdin mengaku bahwa pihaknya mencurigai seorang oknum mahasiswa yang sempat berada di mushala itu saat pihaknya sedang melakukan shalat. Usai shalat uang tersebut raib dan oknum mahasiswa itu juga ikut menghilang.
Menanggapi kejadian tersebut Kapolsek Kelapa Lima, AKP Andri Setiawan mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut dan anggotanya sudah melakukan investigasi.
Baca juga: Presiden serahkan sapi kurban seberat 1 Ton ke Masjid Istiqlal
"Sudah ada laporan dan masih kita selidiki. Kita cukup kesulitan karena tidak adanya CCTV di mushala maupun di lokasi sekitar kejadian,” katanya.
Selain menggasak uang kurban, pelaku juga menggasak satu unit handphone yang disimpan bersama uang tersebut. Uang tersebut rencananya digunakan untuk membayar 2 ekor sapi yang sudah ditawarnya.