Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyiapkan sekitar 13 juta bibit untuk pengembangan tumbuhan lamtoro teramba yang menjadi hijauan pakan untuk usaha peternakan sapi di daerah itu.
"Saat ini kami sedang menyiapkan bibit lamtoro termaba. Saya baru-baru ini sudah menyerahkan sekitar 13 juta lembar plastik untuk koker kepada tim ad hoc untuk harus dijadikan bibit," kata Bupati Kupang, Korinus Masneno, dalam kegiatan diskusi bertema Strategi Percepatan Pembangunan dan Pemulihan Ekonomi di Provinsi NTT yang digelar di Aula Sasando Kantor Gubernur NTT di Kupang, Rabu, (26/8).
Baca juga: Pemkab Kupang hibahkan tanah untuk Bawaslu
Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk tim ad hoc khusus untuk pengembangan tumbuhan lamtoro teramba sebagai pakan ternak untuk meningkatkan produktivitas usaha peternakan sapi di daerahnya.
Setelah bibit-bibit disiapkan tim ad hoc, lanjut dia, maka segera dibagikan kepada warga atau kelompok peternak sapi di desa-desa untuk ditanam pada lahan mereka masing-masing.
"Bantuan bibit ini dengan perhitungan ketika warga memiliki minimal satu hektare lahan lamtoro teramba maka pasti bisa untuk memelihara lima ekor sapi," katanya.
"Jadi kita beli lima ekor dengan Rp5 juta, paling lambat delapan bulan bisa jual dengan Rp5 juta per ekor sehingga keuntungan bersih yang bisa didapat peternak sekitar Rp20 juta," katanya.
Korinus mengatakan, pihaknya terus membangun usaha peternakan sapi karena sektor ini merupakan salah satu yang sangat potensial menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Kabupaten Kupang.
Baca juga: Kabupaten Kupang optimalkan sektor pajak jadi sumber PAD
Usaha peternakan sapi, lanjut dia, juga memiliki pasar yang bagus karena sebagian pengusaha peternakan di Kabupaten Kupang adalah pengirim ternak sapi ke luar NTT.
"Karena itu kami sedang kerjakan saat ini dan kami optimistis pengembangan pakan ini bisa berdampak besar meningkatkan produktivitas peternakan sapi di daerah kami ," katanya.
"Saat ini kami sedang menyiapkan bibit lamtoro termaba. Saya baru-baru ini sudah menyerahkan sekitar 13 juta lembar plastik untuk koker kepada tim ad hoc untuk harus dijadikan bibit," kata Bupati Kupang, Korinus Masneno, dalam kegiatan diskusi bertema Strategi Percepatan Pembangunan dan Pemulihan Ekonomi di Provinsi NTT yang digelar di Aula Sasando Kantor Gubernur NTT di Kupang, Rabu, (26/8).
Baca juga: Pemkab Kupang hibahkan tanah untuk Bawaslu
Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk tim ad hoc khusus untuk pengembangan tumbuhan lamtoro teramba sebagai pakan ternak untuk meningkatkan produktivitas usaha peternakan sapi di daerahnya.
Setelah bibit-bibit disiapkan tim ad hoc, lanjut dia, maka segera dibagikan kepada warga atau kelompok peternak sapi di desa-desa untuk ditanam pada lahan mereka masing-masing.
"Bantuan bibit ini dengan perhitungan ketika warga memiliki minimal satu hektare lahan lamtoro teramba maka pasti bisa untuk memelihara lima ekor sapi," katanya.
"Jadi kita beli lima ekor dengan Rp5 juta, paling lambat delapan bulan bisa jual dengan Rp5 juta per ekor sehingga keuntungan bersih yang bisa didapat peternak sekitar Rp20 juta," katanya.
Korinus mengatakan, pihaknya terus membangun usaha peternakan sapi karena sektor ini merupakan salah satu yang sangat potensial menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Kabupaten Kupang.
Baca juga: Kabupaten Kupang optimalkan sektor pajak jadi sumber PAD
Usaha peternakan sapi, lanjut dia, juga memiliki pasar yang bagus karena sebagian pengusaha peternakan di Kabupaten Kupang adalah pengirim ternak sapi ke luar NTT.
"Karena itu kami sedang kerjakan saat ini dan kami optimistis pengembangan pakan ini bisa berdampak besar meningkatkan produktivitas peternakan sapi di daerah kami ," katanya.