Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena menilai potensi Kabupaten Ngada menjadi daerah yang swasembada pangan sangat besar dengan berbagai kondisi wilayah yang mumpuni.
"Yang sudah ada dioptimalisasi. Dengan distribusi pupuk dan bibit yang bagus, tentunya optimalisasi lahan dapat berjalan dengan baik," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Ngada untuk meninjau potensi pengembangan lahan untuk ketahanan pangan di daerah itu.
Menurut Melki dukungan dari Menteri Pertanian untuk wilayah NTT sangatlah tinggi, karena itu potensi yang ada hendaknya harus dimanfaatkan.
"Dengan adanya kepercayaan dan dukungan dari pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian yang begitu serius mendorong NTT sebagai salah satu lumbung pangan nasional, saya lihat Ngada siap jadi lumbung pangan," tambah dia.
Bahkan bisa dioptimalkan lahan yang sudah ada dan buka lahan atau cetak lahan baru.
Saat ini ujar dia, kawasan di Ngada telah dibangun Bendungan Soa 2 Wirase. Bendungan itu membantu pengairan sawah di daerah itu.
"Saya harapkan agar aliran air yang cukup banyak dan stabil di aliran sungai irigasi Wirase dapat dimanfaatkan secara optimal baik untuk membuka lahan produktif baru maupun untuk pembangkit listrik tenaga air," ujar dia.
Menurut dia, Pemda dan masyarakat sekitar bisa memanfaatkan aliran air sungai di irigasi Wirase yang debitnya stabil ini untuk cetak sawah baru atau mengoptimalkan lahan-lahan kering sekitar yang masih belum diolah.
"Airnya kita bisa naikkan ke atas dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Kita juga bisa kembangkan mikrohidro, pembangkit listrik tenaga air dengan aliran air yang model begini dan konsisten," ujarnya saat meninjau bendungan itu.
Dalam kunjungan itu, ia juga menemukan harga jual beras di Soa cukup bagus berada di atas harga eceran yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo sebesar Rp12.000 per liter, namun beras Soa dijual dengan harga Rp13.000 per liter.