Kupang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat pertumbuhan kredit yang disalurkan lembaga jasa keuangan ke nasabah di provinsi berbasiskan kepulauan itu pada semester I-2020 mencapai 1,49 persen

"Pertumbuhan kredit kita di NTT ini lebih tinggi dibandingkan secara nasional yang mengalami minus 1,21 persen," kata Kepala OJK NTT, Robert Sianipar, di Kupang, Jumat, (28/8).

Baca juga: OJK dorong pelaku usaha sektor riil di NTT kembali berproduksi

Ia mengapresiasi kondisi pertumbuhan kredit di NTT masih bergerak positif sebesar 1,49 persen meskipun perekonomian saat ini sedang terpukul akibat pandemi virus Corona atau COVID-19.

Pihaknya mencatat total nilai kredit yang sudah disalurkan di NTT hingga saat ini sudah mencapai Rp33,3 triliun.

Robert menjelaskan, dari aspek jenis penggunaan, penyaluran kredit di NTT masih didominasi untuk sektor konsumsi yang mencapai sebesar 65 persen terutama pembiayaan untuk aparatur sipil negara.

Menurut dia, meskipun penyaluran kredit didominasi untuk sektor konsumsi namun tidak serta merta dikatakan tidak baik untuk perekonomian.

"Ada juga dampaknya hanya multi player efeknya tidak sebesar kalau diberikan kepada modal kerja maupun investasi," katanya.

Baca juga: OJK: Relaksasi kredit perbankan di NTT capai Rp3,7 triliun

Robert berharap seluruh elemen terkait seperti perbankan, pelaku usaha, dan pemerintah, terus bersinergi dalam upaya bersama untuk meningkatkan pertumbuhan kredit bagi sektor usaha.

"Terutama bagaimana upaya menghubungkan usaha sektor riil dengan lembaga keuangan agar ada percepatan dalam akses keuangan sehingga sektor ini bisa bertumbuh," katanya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024