Kupang (ANTARA) - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton, mengatakan banyak warga di Kota Kupang mengeluh kesulitan mendapatkan air bersih karena tidak mengalir air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) di wilayah mereka.
"Saya menerima banyak keluhan warga melalui pesan SMS, whatsapp, messenger terkait tidak mengalir air PDAM di wilayah mereka terutama PDAM Kabupaten Kupang," katanya ketika dihubungi di Kupang, Rabu, (9/9).
Baca juga: PDAM Kupang belum optimal distribusikan air bersih
Ia mengatakan saking banyaknya keluhan warga terkait kesulitan air bersih ini sehingga tidak semua diregister sebagai laporan di Ombudsman NTT karena akan banyak sekali laporan dengan substansi yang sama.
Oleh karena itu, Darius mengatakan pihaknya langsung meneruskan keluhan warga ini ke pihak Direktur PDAM Kabupaten Kupang dan telah mendapat tanggapan.
"Tim teknis PDAM Kabupaten Kupang menjelaskan bahwa macetnya distribusi air PDAM ke seluruh wilayah Kota Kupang semata-mata karena penurunan drastis debit air," katanya.
Mereka, kata dia, tidak dapat memastikan kapan debit air bisa normal.
"Saya tanya apa upaya yang bisa dilakukan PDAM, mereka bilang hanya mengandalkan debit air saja," katanya menjelaskan hasil pertemuan dengan PDAM Kabupaten Kupang pada Senin (7/9).
Darius mengatakan persoalan air bersih bagi warga ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah karena mengalami kemacetan hampir semua wilayah di Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi NTT.
Baca juga: Air bersih masih menjadi momok bagi Kota Kupang
Kendala terkait dengan berkuranganya debit air, kata dia, merupakan persoalan yang sudah puluhan tahun dihadapi warga sehingga perlu ada terobosan baru.
"Direktur PDAM juga sudah ganti berkali-kali, apakah tidak ada terobosan untuk mengatasi persoalan mendasar yang dialami warga ini?" katanya.
"Saya menerima banyak keluhan warga melalui pesan SMS, whatsapp, messenger terkait tidak mengalir air PDAM di wilayah mereka terutama PDAM Kabupaten Kupang," katanya ketika dihubungi di Kupang, Rabu, (9/9).
Baca juga: PDAM Kupang belum optimal distribusikan air bersih
Ia mengatakan saking banyaknya keluhan warga terkait kesulitan air bersih ini sehingga tidak semua diregister sebagai laporan di Ombudsman NTT karena akan banyak sekali laporan dengan substansi yang sama.
Oleh karena itu, Darius mengatakan pihaknya langsung meneruskan keluhan warga ini ke pihak Direktur PDAM Kabupaten Kupang dan telah mendapat tanggapan.
"Tim teknis PDAM Kabupaten Kupang menjelaskan bahwa macetnya distribusi air PDAM ke seluruh wilayah Kota Kupang semata-mata karena penurunan drastis debit air," katanya.
Mereka, kata dia, tidak dapat memastikan kapan debit air bisa normal.
"Saya tanya apa upaya yang bisa dilakukan PDAM, mereka bilang hanya mengandalkan debit air saja," katanya menjelaskan hasil pertemuan dengan PDAM Kabupaten Kupang pada Senin (7/9).
Darius mengatakan persoalan air bersih bagi warga ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah karena mengalami kemacetan hampir semua wilayah di Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi NTT.
Baca juga: Air bersih masih menjadi momok bagi Kota Kupang
Kendala terkait dengan berkuranganya debit air, kata dia, merupakan persoalan yang sudah puluhan tahun dihadapi warga sehingga perlu ada terobosan baru.
"Direktur PDAM juga sudah ganti berkali-kali, apakah tidak ada terobosan untuk mengatasi persoalan mendasar yang dialami warga ini?" katanya.