Kupang (ANTARA) - Bupati Alor, NTT, Amon Djobo menyatakan akan melepas jabatannya sebagai bupati jika ada warganya yang terkonfirmasi COVID-19 dan meninggal karena menghadiri acara tahunan Expo Alor ke-14 dan Alor Karnaval ke-7.

"Ya, saya pastikan jika ada 3-4 orang yang terkena COVID-19 kemudian kristis dan meninggal dan itu terpapar dari area Expo maka saya akan berhenti dari jabatan saya," katanya ketika dikonfirmasi dari Kupang, Rabu, (30/9).

Ia menegaskan bahwa Expo itu sudah dipikirkan semua aspeknya. Expo ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Lagi pula lewat Expo itu, Pemkab Alor berusaha untuk mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu mengikuti protokol kesehatan.

Pembukaaan Expo Alor dan Alor Karnaval itu memberikan dampak yang positif bagi ekonomi masyarakat khususnya bagi para pelaku UMKM, penjual makanan ringan dan makanan lokal di daerah itu.

"Saya dapat pesan dari beberapa orang melalui SMS. Mereka menyatakan bahwa setiap bulan dapat BLT Rp600 ribu per bulan, tetapi selama Expo dalam satu hari para penjual itu mengaku dapat keuntungan sebesar Rp1 juta," tambah dia.

Hal ini membuktikan bahwa walaupun di tengah pandemi namun perekonomian harus tetap jalan sehingga warga juga bisa menghidupi keluarga mereka. Oleh karena itu diperlukan terobosan-terobosan yang berani untuk mensejaterahkan masyarakat di kabupaten itu di tengah pandemi COVID-19.

Ia pun meminta agar beberapa pihak yang mengelar aksi demonstrasi menolak adanya expo tersebut lebih baik tak perlu melakukannya untuk kepentingan beberapa pihak untuk kepentingan politik di tahun 2024 nanti.

"Lagi pula ini kegiatan untuk mensejahterakan masyarakat bukan untuk mencelakai masyarakat.Lagi pula ini hajatannya pemerintah dan masyarakat hanya terlibat di dalamnya saja," ujar dia.

Baca juga: Kata Bupati: Expo Alor digelar dalam rangka berdayakan ekonomi masyarakat

Baca juga: Seorang pasien reaktif COVID di Alor meninggal

Expo yang semula akan berakhir pada Sabtu (3/10) diperpendek jangka waktunya menjadi Kamis (1/10) besok dengan alasan bukan karena ketakutan akibat COVID-19 namun untuk mempersiapkan para petani yang juga terlibat dalam expo itu mempersiapkan diri untuk masa tanam.

"Ini bukan karena masalah COVID-19 tetapi kita mempersiapkan masyarakat kita untuk masa tanam, karena nanti kan mereka harus kembali lagi ke kampung-kampung.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024