Kupang (ANTARA) - Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Abed Frans mendorong ratusan anggotanya untuk memperkuat promosi destinasi wisata guna meningkatkan kembali arus kunjungan wisatawan ke NTT.

“Untuk member ASITA yang ada saat ini kami dorong agar memperkuat lagi promosi maupun penjualan destinasi wisata sehingga sektor pariwisata di NTT bisa segera pulih kembali,” katanya ketika dihubungi di Kupang, Rabu, (21/10).

Abed menjelaskan, sebelum pandemi COVID-19 jumlah anggota ASITA NTT tercatat mencapai 3.00-an, namun sekarang yang bertahan sekitar 100-an.

"Anggota yang masih bertahan ini yang kami dorong agar memperkuat lagi promosi dan penjualan berbagai destinasi ke partner di berbagai negara," kata pemilik perusahaan operator tur PT Flobamor Tours itu.

Ia mengatakan, ASITA sebagai pelaku industri wisata yang berhubungan langsung dengan wisatawan memiliki peranan strategis dalam upaya memulihkan sektor pariwisata melalui peningkatan kunjungan wisatawan.

Untuk itu, lanjut dia, melalui fokus grup diskusi yang digelar di Kupang pada Selasa (20/10), telah disepakati langkah reaktivasi pemulihan sektor pariwisata Nusantara termasuk di NTT yakni dengan meningkatkan promosi dan penjualan destinasi wisata.

Langkah ini dengan memanfaatkan jaringan ASITA yang memiliki sekitar 7.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, katanya.

“Jadi kami mau ada sinergi yang lebih kuat lagi untuk promosi maupun penjualan destinasi wisata NTT,” katanya.

Abed mengaku optimistis kunjungan wisatawan ke NTT ke depan akan kembali membaik karena pihak DPP ASITA pusat juga menghadirkan program market place yang didukung anggota ASITA dari berbagai daerah di Tanah Air.

Baca juga: NTT siapkan tiga langkah reaktivasi pemulihan sektor pariwisata

Baca juga: Asita sebut permintaan paket wisata di NTT masih lesu

“Jadi tentunya satu anggota bisa mendapatkan partner kerja dari berbagai negara sehingga bisa mendatangkan wisatawan ke Indonesia termasuk NTT,” katanya.


Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024