Kupang (ANTARA) - Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengimbau para guru di daerah itu membantu mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan guna mengantisipasi terjadinya demam berdarah dalam peralihan musim kemarau ke musim hujan pada November 2020.
"Pemerintah Kota Kupang mengharapkan adanya bantuan para guru untuk membantu mengedukasi warga dalam mengantisipasi terjadinya kasus demam berdarah menjelang musim hujan," kata Jefri Riwu Kore di hadapan ratusan guru SMA/SMK se-Kota Kupang, Senin, (26/10).
Sebanyak 466 orang guru dari 32 SMA/SMK merupakan penerima bantuan sembako bagi warga Kota Kupang yang terdampak pandemi COVID-19.
Jefri mengatakan, Kota Kupang merupakan daerah rawan kasus demam berdarah sehingga perlu dilakukan berbagai antisipasi secara dini agar tidak berdampak luas.
Menurut Jefri, dukungan para guru sangatlah penting dalam mengedukasi warga di daerah itu tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat nyamuk DBD berkembang biak.
"Masalah penyakit demam berdarah ini menjadi perhatian serius Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, sehingga tentu semua warga Kota Kupang perlu melakukan berbagai upaya dalam mencegah terjadinya kasus demam berdarah ini," kata Jefri.
Ia mengatakan, kasus demam berdarah selalu terjadi di daerah itu pada peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
Ratusan guru di Kota Kupang mendapat bantuan semboko gratis dari pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (26/10/2020). (Antara/ Benny Jahang)
Jefri berharap agar para guru di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu untuk membantu Pemerintah Kota Kupang dalam mengedukasi warga tentang menjaga lingkungan yang bersih dan sehat agar tidak ada sarang nyamuk di lingkungan rumah.
Baca juga: Warga Kota Kupang diminta warga waspadai DBD
Baca juga: Gubernur Laiskodat minta perguruan tinggi berperan tangani DBD
Pemerintah Kota Kupang mencatat hingga saat ini sudah delapan warga yang meninggal akibat demam berdarah selama Tahun 2020.
"Pemerintah Kota Kupang mengharapkan adanya bantuan para guru untuk membantu mengedukasi warga dalam mengantisipasi terjadinya kasus demam berdarah menjelang musim hujan," kata Jefri Riwu Kore di hadapan ratusan guru SMA/SMK se-Kota Kupang, Senin, (26/10).
Sebanyak 466 orang guru dari 32 SMA/SMK merupakan penerima bantuan sembako bagi warga Kota Kupang yang terdampak pandemi COVID-19.
Jefri mengatakan, Kota Kupang merupakan daerah rawan kasus demam berdarah sehingga perlu dilakukan berbagai antisipasi secara dini agar tidak berdampak luas.
Menurut Jefri, dukungan para guru sangatlah penting dalam mengedukasi warga di daerah itu tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat nyamuk DBD berkembang biak.
"Masalah penyakit demam berdarah ini menjadi perhatian serius Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, sehingga tentu semua warga Kota Kupang perlu melakukan berbagai upaya dalam mencegah terjadinya kasus demam berdarah ini," kata Jefri.
Ia mengatakan, kasus demam berdarah selalu terjadi di daerah itu pada peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
Jefri berharap agar para guru di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu untuk membantu Pemerintah Kota Kupang dalam mengedukasi warga tentang menjaga lingkungan yang bersih dan sehat agar tidak ada sarang nyamuk di lingkungan rumah.
Baca juga: Warga Kota Kupang diminta warga waspadai DBD
Baca juga: Gubernur Laiskodat minta perguruan tinggi berperan tangani DBD
Pemerintah Kota Kupang mencatat hingga saat ini sudah delapan warga yang meninggal akibat demam berdarah selama Tahun 2020.