Kupang (ANTARA) - Penerapan protokol keamanan dan keselamatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas menjadi salah satu kunci wisatawan datang ke destinasi wisata termasuk di Labuan Bajo kata Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo (BPLBF) Shana Fatina di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Selasa, (3/11).
"Penerapan protokol secara disiplin menjadi kunci untuk mengundang wisatawan mancanegara datang ke Labuan Bajo," katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terkait persiapan kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Super Prioritas (DPSP) secara virtual dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
Menurut dia, kegiatan simulasi itu sendiri diyakni dapat meningkatkan kepercayaan dan terciptanya kenyamanan pada daerah wisata premium ini di daerah itu..
Baca juga: Wagub: Labuan Bajo harus jadi destinasi wisata yang aman
Rakor dilaksanakan secara daring melalui Video Conference dan dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M. Manuhutu. Rakor kali ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya (23/10) lalu.
Rakor ini diikuti sejumlah Kementerian/Lembaga terkait diantaranya : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Direktur Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, Direktur Badan Otorita Pariwisata Borobudur.
Ia juga mengharapkan agar pelaksanaan simulasi ini dapat membangun kepercayaan komunitas internasional dan wisatawan mancanegara (wisman) bahwa Labuan Bajo sudah siap menyambut kunjungan wisatawan.
Shana menjelaskan, penerapan protokol kesehatan dan keamanan diharapkan mampu meningkatkan nilai komponen safety and security Indonesia pada Travel and Tourism Competitiveness Index ke depan, mengingat pada 2019 Indonesia menempati peringkat 80 dari 140 negara pada komponen.
“Tujuh dari 10 negara penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia mereka juga berwisata ke Labuan Bajo,” kata Shana.
Dalam rangka menghadirkan tamu undangan dari kedutaan negara lain, juga akan disiapkan protokol kesehatan seperti penyediaan test cepat dan atau tes usap kepada para undangan.
Baca juga: BOPLBF: ESIS bagian dari membangun Labuan Bajo menuju Safe City
Baca juga: BOPLB Flores gelar pelatihan tingkatkan kualitas industri seni kreatif
"Presiden juga dijadwalkan menghadiri kegiatan simulasi ini yang dilaksanakan pada 12 November nanti," tambah dia.
Selain menghadiri acara Simulasi Penerapan Protokol Keamanan dan Keselamatan di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) ini, undangan dari kedutaan negara lain juga direncanakan akan melakukan kunjungan ke beberapa destinasi wisata yang ada di Labuan bajo seperti kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dan Kampung wisata Liang Dara.
"Penerapan protokol secara disiplin menjadi kunci untuk mengundang wisatawan mancanegara datang ke Labuan Bajo," katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terkait persiapan kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Super Prioritas (DPSP) secara virtual dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
Menurut dia, kegiatan simulasi itu sendiri diyakni dapat meningkatkan kepercayaan dan terciptanya kenyamanan pada daerah wisata premium ini di daerah itu..
Baca juga: Wagub: Labuan Bajo harus jadi destinasi wisata yang aman
Rakor dilaksanakan secara daring melalui Video Conference dan dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M. Manuhutu. Rakor kali ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya (23/10) lalu.
Rakor ini diikuti sejumlah Kementerian/Lembaga terkait diantaranya : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Direktur Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, Direktur Badan Otorita Pariwisata Borobudur.
Ia juga mengharapkan agar pelaksanaan simulasi ini dapat membangun kepercayaan komunitas internasional dan wisatawan mancanegara (wisman) bahwa Labuan Bajo sudah siap menyambut kunjungan wisatawan.
Shana menjelaskan, penerapan protokol kesehatan dan keamanan diharapkan mampu meningkatkan nilai komponen safety and security Indonesia pada Travel and Tourism Competitiveness Index ke depan, mengingat pada 2019 Indonesia menempati peringkat 80 dari 140 negara pada komponen.
“Tujuh dari 10 negara penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia mereka juga berwisata ke Labuan Bajo,” kata Shana.
Dalam rangka menghadirkan tamu undangan dari kedutaan negara lain, juga akan disiapkan protokol kesehatan seperti penyediaan test cepat dan atau tes usap kepada para undangan.
Baca juga: BOPLBF: ESIS bagian dari membangun Labuan Bajo menuju Safe City
Baca juga: BOPLB Flores gelar pelatihan tingkatkan kualitas industri seni kreatif
"Presiden juga dijadwalkan menghadiri kegiatan simulasi ini yang dilaksanakan pada 12 November nanti," tambah dia.
Selain menghadiri acara Simulasi Penerapan Protokol Keamanan dan Keselamatan di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) ini, undangan dari kedutaan negara lain juga direncanakan akan melakukan kunjungan ke beberapa destinasi wisata yang ada di Labuan bajo seperti kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dan Kampung wisata Liang Dara.