Kupang (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional (KONI) Nusa Tenggara Timur mengaku kecewa karena dana hibah dari Pemerintah Provinsi NTT senilai Rp5 miliar untuk pembinaan olahraga tahun 2020 belum dicairkan hingga saat ini.

"Dari seluruh provinsi, hanya KONI NTT saja yang sampai dengan akhir bulan November 2020 ini belum juga dicairkan oleh Pemda ke kami untuk pembinaan 30 cabang olahraga di NTT," kata Ketua Umum KONI NTT Andre Koreh di Kupang, Sabtu, (28/11).

Hal ini disampaikannya usai menghadiri acara kongres biasa Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) NTT untuk membahas berbagai hal yang kurang di tahun 2020.

Baca juga: KONI: Atlet NTT tak ikut Asian Games

Ia mengatakan seharusnya dana hibah senilai Rp5 miliar itu sudah harus dicairkan sejak awal tahun, namun hingga saat ini masih terus ditahan oleh badan keuangan provinsi NTT.

Andre mengaku bingung dengan adanya alasan dari badan keuangan provinsi NTT yang terus berubah-ubah. Padahal lanjut dia surat pertangungjawaban tahun 2019 yang sudah di SPJkan. Yang artinya bahwa penggunaan anggaran tahun seblumnya sudah sesuai dengan peruntukannya dan tidak dipersoalkan sejak Maret 2020.

Ia mengatakan bahwa dalam pembicaraan dengan Kepala Badan Keuangan Setda NTT Zakarias Moruk selalu saja ada alasan yang tidak masuk akal mulai dari menunggu audit inspektorat padahal sudah selesai diaudit sejak Maret 2020.

"Kemudian juga, ada alasan karena adanya COVID-19 sehingga dana hibah KONI perlu direfocusing, dan yang lebih aneh lagi meminta KONI untuk fokus," tutur Andre.

Pihaknya juga sudah bertemu dengan wakil gubernur NTT Josef Nae Soi untuk menanyakan mengapa sehingga sampai saat ini dana hibah untuk KONI NTT juga cair.

Dalam pertemuan itu disepakati bahwa nanti dana hibah itu akan langsung ditransfer ke rekening setiap cabang olahraga di NTT, namun sayangnya hingga saat ini dana tersebut belum satu sen juga masuk ke rekening cabang olahraga sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan dengan wakil gubernur NTT itu.

Baca juga: NTB gandeng NTT ajukan diri menjadi tuan rumah PON 2028

Andre mengaku dengan sikap yang dikeluarkan oleh pemprov NTT ini tentu saja merugikan masyarakat olahraga di NTT, apalagi tahun depan PON akan segera dilaksanakan. 

"Selama ini yang KONI lakukan semata-mata karena kecintaannya pada pembinaan olahraga di NTT dan pastinya untuk kejayaan nama NTT di multi even PON 2021 di Papua nanti," tegas dia.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024