Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Labu Raya mengatakan luas tanaman jagung di daerah ini telah mengalami peningkatan dari 283.000 hektare pada 2016 menjadi 318.000 hektare pada 2017.
"Artinya, dalam kurun waktu tersebut telah terjadi peningkatan sekitar 35.000 hektare," katanya di Kupang, Minggu.
Gubernur dua periode itu menambahkan atas dasar capaian tersebut, NTT telah mendapat penghargaan tertinggi di Indonesia sebagai daerah yang mengalami peningkatan luasan tanaman jagung.
Menurutnya, bila dilihat per musim tanam, produksi jagung pada sub round pertama dari Januari-April 2017 sudah menghasilkan sebanyak 685.000 ton lebih.
"Ini meningkat signifikan jika dibanding periode yang sama pada 2016 lalu sebesar 500.000 ton lebih," katanya.
Pemerintah, katanya, terus mendorong pertambahan produktivitas jagung di provinsi itu dengan penambahan luas areal tanam setiap kali musim tanam.
Peningkatan produktivitas jagung sendiri merupakan bagian dari enam tekad pembangunan pemerintah di provinsi "Selaksa Nusa" itu selain menjadikan NTT sebagai provinsi koperasi, kelautan dan perikanan, ternak, cendana, dan pariwisata.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Yohanis Tay Rubah secara terpisah, mengatakan pengingkatan luas tanam jagung di provinsi itu karena kondisi curah hujan yang realtif lebih merata pada puncak musim tanam tahun ini hingga Maret 2017.
"Luas tanam pada Oktober 2016 hingga Maret 2017 sudah menembus 330.000 hektare atau mengalami peningkatan sekitar 35.000 hektare," katanya.
Yohanis optimistis produksi jagung tahun ini pun mengalami peningkatan seiring bertambahnya luas areal tanam.
Selain karena kondisi curah hujan yang baik, katanya, peningkatan luas tanam juga didukung dengan sejumlah alokasi bantuan alat mesin pertanian dari pusat yang terus bertambah setiap tahunnya.
Tahun ini, lanjutnya, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 190 buah traktor tangan, traktor sedang sekitar 20 unit, pompa air lebih dari 20 unit, alat panen padi (combine harvester) 10 unit.
"Faktor lain yang ikut mendorong bertambahnya luas tanam jagung kita peran petugas pertanian dan TNI yang terus melakukan pendampingan untuk para petani," katanya.
"Artinya, dalam kurun waktu tersebut telah terjadi peningkatan sekitar 35.000 hektare," katanya di Kupang, Minggu.
Gubernur dua periode itu menambahkan atas dasar capaian tersebut, NTT telah mendapat penghargaan tertinggi di Indonesia sebagai daerah yang mengalami peningkatan luasan tanaman jagung.
Menurutnya, bila dilihat per musim tanam, produksi jagung pada sub round pertama dari Januari-April 2017 sudah menghasilkan sebanyak 685.000 ton lebih.
"Ini meningkat signifikan jika dibanding periode yang sama pada 2016 lalu sebesar 500.000 ton lebih," katanya.
Pemerintah, katanya, terus mendorong pertambahan produktivitas jagung di provinsi itu dengan penambahan luas areal tanam setiap kali musim tanam.
Peningkatan produktivitas jagung sendiri merupakan bagian dari enam tekad pembangunan pemerintah di provinsi "Selaksa Nusa" itu selain menjadikan NTT sebagai provinsi koperasi, kelautan dan perikanan, ternak, cendana, dan pariwisata.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Yohanis Tay Rubah secara terpisah, mengatakan pengingkatan luas tanam jagung di provinsi itu karena kondisi curah hujan yang realtif lebih merata pada puncak musim tanam tahun ini hingga Maret 2017.
"Luas tanam pada Oktober 2016 hingga Maret 2017 sudah menembus 330.000 hektare atau mengalami peningkatan sekitar 35.000 hektare," katanya.
Yohanis optimistis produksi jagung tahun ini pun mengalami peningkatan seiring bertambahnya luas areal tanam.
Selain karena kondisi curah hujan yang baik, katanya, peningkatan luas tanam juga didukung dengan sejumlah alokasi bantuan alat mesin pertanian dari pusat yang terus bertambah setiap tahunnya.
Tahun ini, lanjutnya, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 190 buah traktor tangan, traktor sedang sekitar 20 unit, pompa air lebih dari 20 unit, alat panen padi (combine harvester) 10 unit.
"Faktor lain yang ikut mendorong bertambahnya luas tanam jagung kita peran petugas pertanian dan TNI yang terus melakukan pendampingan untuk para petani," katanya.