Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menargetkan penanaman jagung di provinsi berbasis kepulauan itu mencapai 37 ribu hektare untuk mendukung swasembada pangan.
"NTT targetkan 37 ribu hektare penanaman jagung," kata Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang kepada wartawan di Kupang, Rabu, (22/1).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan target Polda NTT dalam penanaman jagung serentak yang sudah dilaksanakan pada Selasa (21/1) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Saat ini, kata dia, 260 ribu hektare lahan telah masuk dalam target awal penanaman jagung di wilayah NTT.
Khusus untuk wilayah Kabupaten TTU, ujar dia, disiapkan 18 ribu hektare lahan untuk penanaman jagung.
Dia menegaskan kesiapan wilayah NTT untuk menjadi salah satu penyumbang utama swasembada jagung di Indonesia.
“Kami optimistis dengan kolaborasi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat target ini bisa tercapai. NTT memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung jagung nasional,” ujar orang nomor satu di Polda NTT itu.
Kapolda NTT mengungkapkan hasil komunikasi dengan Kementerian Pertanian, di mana pemerintah siap membeli jagung hasil panen masyarakat dengan harga Rp5.500 per kilogram.
“Jagung menjadi pilihan utama untuk daerah ini karena kesesuaian dengan kondisi wilayah. Saya mengajak kita semua untuk bekerja keras menanam jagung demi memenuhi kebutuhan konsumsi dan meningkatkan pendapatan,” tambah dia.
Baca juga: Pemerintah lanjutkan food estate guna mencapai ketahanan pangan
Dia mengatakan di Kabupaten TTU sendiri saat penanaman jagung, pihaknya secara simbolis menanam di lahan seluas 1,5 hektare yang disiapkan oleh sebelas kelompok tani Desa Letneo.
Baca juga: Pj Gubernur NTT sebut Nagekeo punya potensi swasembada pangan
Program ini diharapkan dapat mendorong swasembada pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani di NTT, khususnya di Kabupaten TTU.