Jakarta (ANTARA) - Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar menyebutkan kepariwisataan Nusa Tenggara Timur (NTT) mampu menuju pariwisata berkelas dunia karena memiliki potensi baik kekayaan alam, budaya maupun warga masyarakat yang mendukung.
"NTT memiliki aset alam dan budaya. Terdapat 1.192 pulau yang merupakan rangkaian cincin keindahan 'ring of beauty'. Dikenal dengan nama Flobamora yang mencakup kepulauan Flores, Sumba, Timor, Alor, dengan segala otentisitas dan keunikannya, baik di daratan maupun perairannya, layak menjadi destinasi kelas dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, (23/12).
Baca juga: Pariwisata premium harus didukung teknologi informasi
Sebelumnya pada Selasa (22/12) Sapta Nirwandar bersama Frans Teguh meluncurkan buku "Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia" yang mengidentifikasi dan mengekplor potensi dan kapasitas kepariwisataan NTT dan langkah-langkah mengelolanya di era new normal.
Menurut dia, ke depan, NTT sebagai destinasi kelas dunia seyogianya memastikan seluruh komponen, elemen rantai nilai, dan ekosistem kepariwisataan mampu secara konsisten menghadirkan pengalaman yang holistik dan otentik.
"Tentu dengan tetap berfokus pada kualitas lingkungan, kepuasan pengunjung, dan kesejahteraan masyarakat," ujar yang juga chairman Indonesia Tourism Forum (ITF).
Sementara itu Frans Teguh yang juga putera kelahiran Nusa Tenggara Timur mengatakan, upaya kebangkitan kepariwisataan Nusantara, dalam hal ini NTT dapat terus berlanjut.
Buku tersebut, tambahnya, memantapkan langkah NTT menuju kepariwisataan berkelas dunia, seraya tetap menitikberatkan pada aspek keberlanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Karena itu, model pengembangan kepariwisataan berbasis masyarakat (community based tourism) dan kepariwisataan berkelanjutan (sustainable tourism) harus dilakukan dan dipastikan penerapannya secara serius oleh para pihak seperti masyarakat, pelaku usaha, akademisi, media, pemerintah daerah, dan kementerian/Lembaga.
Baca juga: Puluhan pemandu wisata paralayang Ende dikukuhkan dukung pariwisata
Sementara, Gubernur Viktor B. Laiskodat mengatakan, visi NTT Bangkit, NTT Sejahtera menuju Destinasi Global karena sektor kepariwisataan merupakan lokomotif dan kunci pembangunan NTT.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, dalam kampanye program kementerian dinyatakan melalui penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (cleanliness, health, safety, security and environmental sustainability-CHSE), NTT siap menjadi destinasi unggulan pariwisata Indonesia.
"NTT memiliki aset alam dan budaya. Terdapat 1.192 pulau yang merupakan rangkaian cincin keindahan 'ring of beauty'. Dikenal dengan nama Flobamora yang mencakup kepulauan Flores, Sumba, Timor, Alor, dengan segala otentisitas dan keunikannya, baik di daratan maupun perairannya, layak menjadi destinasi kelas dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, (23/12).
Baca juga: Pariwisata premium harus didukung teknologi informasi
Sebelumnya pada Selasa (22/12) Sapta Nirwandar bersama Frans Teguh meluncurkan buku "Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia" yang mengidentifikasi dan mengekplor potensi dan kapasitas kepariwisataan NTT dan langkah-langkah mengelolanya di era new normal.
Menurut dia, ke depan, NTT sebagai destinasi kelas dunia seyogianya memastikan seluruh komponen, elemen rantai nilai, dan ekosistem kepariwisataan mampu secara konsisten menghadirkan pengalaman yang holistik dan otentik.
"Tentu dengan tetap berfokus pada kualitas lingkungan, kepuasan pengunjung, dan kesejahteraan masyarakat," ujar yang juga chairman Indonesia Tourism Forum (ITF).
Sementara itu Frans Teguh yang juga putera kelahiran Nusa Tenggara Timur mengatakan, upaya kebangkitan kepariwisataan Nusantara, dalam hal ini NTT dapat terus berlanjut.
Buku tersebut, tambahnya, memantapkan langkah NTT menuju kepariwisataan berkelas dunia, seraya tetap menitikberatkan pada aspek keberlanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Karena itu, model pengembangan kepariwisataan berbasis masyarakat (community based tourism) dan kepariwisataan berkelanjutan (sustainable tourism) harus dilakukan dan dipastikan penerapannya secara serius oleh para pihak seperti masyarakat, pelaku usaha, akademisi, media, pemerintah daerah, dan kementerian/Lembaga.
Baca juga: Puluhan pemandu wisata paralayang Ende dikukuhkan dukung pariwisata
Sementara, Gubernur Viktor B. Laiskodat mengatakan, visi NTT Bangkit, NTT Sejahtera menuju Destinasi Global karena sektor kepariwisataan merupakan lokomotif dan kunci pembangunan NTT.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, dalam kampanye program kementerian dinyatakan melalui penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (cleanliness, health, safety, security and environmental sustainability-CHSE), NTT siap menjadi destinasi unggulan pariwisata Indonesia.