Jakarta (ANTARA) - Pep Guardiola menyatakan konsistensi penampilan bagus dan hasil positif yang diraih Manchester City menjadi bukti kekuatan tim yang ia tangani tersebut.
Bagi Guardiola, kekuatan itu bukan semata terkait keberadaan para pemain top di skuat City, tetapi juga orang-orang yang tepat di jajaran manajemen klub yang disokong dana kuat dari Timur Tengah tersebut.
City yang sejauh ini meraih 19 kemenangan beruntun di semua kompetisi, berpeluang memperpanjang tren positif itu ketika menjamu West Ham United dalam laga pekan ke-26 Liga Inggris di Etihad, Sabtu malam ini.
Sejak Guardiola mengambil alih tampuk kepelatihan di Etihad pada 2016, ia telah memenangi delapan trofi untuk City termasuk dua trofi Liga Premier Inggris serta trigelar domestik Inggris pada musim 2018/19.
"Pertama-tama kami memiliki organisasi yang sangat kuat. Orang-orang menyenangkan sedari jajaran staf hingga para pemain," kata Guardiola dikutip dari laman resmi City, Jumat malam.
"Tetapi, untuk meraih apa yang sudah didapatkan klub ini dalam empat tahun terakhir, memenangi banyak pertandingan, Anda harus memiliki pemain-pemain top," ujarnya menambahkan.
Guardiola membandingkan kekuatan City sebagai sebuah klub setara dengan dua tim yang ia tangani sebelumnya yakni raksasa Spanyol Barcelona dan patron sepak bola Jerman, Bayern Muenchen.
"Di sini kami memiliki organisasi yang sangat kuat, klub mendukung kami di semua departemen sungguh luar biasa. Begitu juga yang saya rasakan di Barcelona dan Bayern," katanya.
"Seluruh departemen di klub ini bak sebuah mesin. Tapi sekali lagi, untuk meraih apa yang kami dapatkan dalam empat musim terakhir, butuh pemain-pemain hebat," pungkas Guardiola.
City saat ini menjadi kandidat terkuat dalam perebutan gelar juara Liga Inggris dengan memimpin klasemen sementara unggul 10 poin atas rival sekotanya, Manchester United yang memiliki 49 poin.
Kemenangan kontra West Ham akan membuat Guardiola mendekati gelar Liga Inggris ketiganya bersama City, sementara di Liga Champions ia masih memiliki jalan panjang untuk mewujudkan ambisi juara.
Baca juga: Pogba masih absen karena cedera paha
Baca juga: Guardiola bantah berperan di balik melesatnya karir Arteta
Bagi Guardiola, kekuatan itu bukan semata terkait keberadaan para pemain top di skuat City, tetapi juga orang-orang yang tepat di jajaran manajemen klub yang disokong dana kuat dari Timur Tengah tersebut.
City yang sejauh ini meraih 19 kemenangan beruntun di semua kompetisi, berpeluang memperpanjang tren positif itu ketika menjamu West Ham United dalam laga pekan ke-26 Liga Inggris di Etihad, Sabtu malam ini.
Sejak Guardiola mengambil alih tampuk kepelatihan di Etihad pada 2016, ia telah memenangi delapan trofi untuk City termasuk dua trofi Liga Premier Inggris serta trigelar domestik Inggris pada musim 2018/19.
"Pertama-tama kami memiliki organisasi yang sangat kuat. Orang-orang menyenangkan sedari jajaran staf hingga para pemain," kata Guardiola dikutip dari laman resmi City, Jumat malam.
"Tetapi, untuk meraih apa yang sudah didapatkan klub ini dalam empat tahun terakhir, memenangi banyak pertandingan, Anda harus memiliki pemain-pemain top," ujarnya menambahkan.
Guardiola membandingkan kekuatan City sebagai sebuah klub setara dengan dua tim yang ia tangani sebelumnya yakni raksasa Spanyol Barcelona dan patron sepak bola Jerman, Bayern Muenchen.
"Di sini kami memiliki organisasi yang sangat kuat, klub mendukung kami di semua departemen sungguh luar biasa. Begitu juga yang saya rasakan di Barcelona dan Bayern," katanya.
"Seluruh departemen di klub ini bak sebuah mesin. Tapi sekali lagi, untuk meraih apa yang kami dapatkan dalam empat musim terakhir, butuh pemain-pemain hebat," pungkas Guardiola.
City saat ini menjadi kandidat terkuat dalam perebutan gelar juara Liga Inggris dengan memimpin klasemen sementara unggul 10 poin atas rival sekotanya, Manchester United yang memiliki 49 poin.
Kemenangan kontra West Ham akan membuat Guardiola mendekati gelar Liga Inggris ketiganya bersama City, sementara di Liga Champions ia masih memiliki jalan panjang untuk mewujudkan ambisi juara.
Baca juga: Pogba masih absen karena cedera paha
Baca juga: Guardiola bantah berperan di balik melesatnya karir Arteta