Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat ditopang keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed menahan suku bunga acuan.
Pada pukul 09.32 WIB, rupiah bergerak menguat 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.428.
Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, mengatakan, melemahnya indeks dolar dan turunnya imbal hasil (yield) obligasi AS kemungkinan akan mendorong penguatan rupiah.
"Yield US treasury 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,6 persen. Keputusan The Fed untuk tetap melanjutkan tingkat suku bunga rendah dan program pembelian surat utang di tengah kenaikan pertumbuhan ekonomi, kemungkinan akan meredakan tekanan naiknya yield US treasury," ujar Ahmad.
The Fed berjanji akan terus melakukan program pembelian surat utang setiap bulan sebesar 120 miliar dolar AS. Kebijakan tersebut kemungkinan akan meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang meningkat selama tiga bulan terakhir.
Powell menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2021 menjadi 6,5 persen dari sebelumnya 4,2 persen. Inflasi diperkirakan akan meningkat, namun Powell berjanji untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah.
Sementara itu, indeks dolar kemungkinan melemah ke level 91 hari ini di tengah turunnya data housing starts AS Februari sebesar minus 10,3 persen (mom) dibandingkan sebelumnya sebesar minus 5,1 persen (mom).
"Kenaikan yield US treasury selama tiga bulan terakhir kemungkinan akan menahan perbaikan sektor properti di AS. Berlanjutnya program pengembalian surat utang oleh The Fed kemungkinan menekan dolar AS terhadap mata uang kuat dunia lainnya," kata Ahmad.
Baca juga: Kurs rupiah menguat didukung penurunan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Rupiah terkoreksi dibayangi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Dari domestik, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate hari ini sebesar 3,5 persen untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah tren kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan menguat ke level Rp14.350 per dolar AS.
Pada Rabu (17/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.428 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.410.
Pada pukul 09.32 WIB, rupiah bergerak menguat 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.428.
Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, mengatakan, melemahnya indeks dolar dan turunnya imbal hasil (yield) obligasi AS kemungkinan akan mendorong penguatan rupiah.
"Yield US treasury 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,6 persen. Keputusan The Fed untuk tetap melanjutkan tingkat suku bunga rendah dan program pembelian surat utang di tengah kenaikan pertumbuhan ekonomi, kemungkinan akan meredakan tekanan naiknya yield US treasury," ujar Ahmad.
The Fed berjanji akan terus melakukan program pembelian surat utang setiap bulan sebesar 120 miliar dolar AS. Kebijakan tersebut kemungkinan akan meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang meningkat selama tiga bulan terakhir.
Powell menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2021 menjadi 6,5 persen dari sebelumnya 4,2 persen. Inflasi diperkirakan akan meningkat, namun Powell berjanji untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah.
Sementara itu, indeks dolar kemungkinan melemah ke level 91 hari ini di tengah turunnya data housing starts AS Februari sebesar minus 10,3 persen (mom) dibandingkan sebelumnya sebesar minus 5,1 persen (mom).
"Kenaikan yield US treasury selama tiga bulan terakhir kemungkinan akan menahan perbaikan sektor properti di AS. Berlanjutnya program pengembalian surat utang oleh The Fed kemungkinan menekan dolar AS terhadap mata uang kuat dunia lainnya," kata Ahmad.
Baca juga: Kurs rupiah menguat didukung penurunan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Rupiah terkoreksi dibayangi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Dari domestik, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate hari ini sebesar 3,5 persen untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah tren kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan menguat ke level Rp14.350 per dolar AS.
Pada Rabu (17/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.428 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.410.