Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang mendapatkan bantuan berupa 67 unit perangkat cuci tangan pakai sabun yang diberikan oleh UNICEF dalam menyambut pelaksanaan sekolah tatap muka yang direncanakan akan dilakukan pada Juli 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumul Djami kepada wartawan di Kupang, Selasa mengatakan bahwa unit perangkat cuci tangan itu nanti akan dibagikan ke 67 sekolah di Kota Kupang.
“Bantuan ini sangat berharga bagi 67 sekolah penerima, yang tentunya akan bermanfaat dalam melakukan langkah pencegahan penularan COVID-19 sesuai dengan protokol kesehatan 3M. Khususnya M yang pertama yaitu mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas apapun, termasuk aktivitas belajar dan mengajar di sekolah,” katanya.
Menurut dia di masa pandemi COVID-19, air dan sanitasi menjadi aspek utama dalam upaya pencegahan persebaran virus. Salah satu pendekatan utama adalah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui kebiasaan cuci tangan pakai sabun di air mengalir.
Selain dilakukan di rumah, kebiasaan mencuci tangan juga wajib diterapkan di tempat umum, termasuk di sekolah-sekolah, yang nanti mulai akan diterapkan pada Juli 2021 mendatang,
Dumul juga mengatakan bahwa dukungan lain UNICEF yang akan dilakukan di Kota Kupang berupa penguatan kapasitas melalui kegiatan seperti pelatihan promosi perubahan perilaku serta pelatihan manajemen kebersihan menstruasi virtual bagi guru-guru SD .
Tujuannya adalah agar para guru, melalui kegiatan pelatihan ini, memahami esensi dan cara mencuci tangan pakai sabun yang benar, mendesain sarana cuci tangan pakai sabun yang sederhana dan murah.
Kepala Kantor Perwakilan UNICEF di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat Yudhistira Yewangoe menambahkan bahwa mencuci tangan dengan sabun di air mengalir adalah sebuah kebiasaan sederhana yang bisa membantu mencegah risiko penularan penyakit COVID-19.
Melalui Program Water and Sanitation Hygiene/Air dan Sanitasi (WASH), UNICEF aktif mendukung program sanitasi total berbasis masyarakat dengan salah satu pilarnya, yaitu cuci tangan pakai sabun di air mengalir yang menjadi salah satu pondasi paling kuat pemutus mata rantai penyebaran COVID-19 di dunia.
"Untuk saat ini kita hanya masih fokus di Kota Kupang saja, jika ada program lagi akan kita lanjutkan di daerah lain di NTT," ujar dia.
Baca juga: INOVASI kembangkan pendidikan berkarakter bagi siswa NTT
Baca juga: Pemkot Kupang terbitkan Perwali pembelajaran di sekolah
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumul Djami kepada wartawan di Kupang, Selasa mengatakan bahwa unit perangkat cuci tangan itu nanti akan dibagikan ke 67 sekolah di Kota Kupang.
“Bantuan ini sangat berharga bagi 67 sekolah penerima, yang tentunya akan bermanfaat dalam melakukan langkah pencegahan penularan COVID-19 sesuai dengan protokol kesehatan 3M. Khususnya M yang pertama yaitu mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas apapun, termasuk aktivitas belajar dan mengajar di sekolah,” katanya.
Menurut dia di masa pandemi COVID-19, air dan sanitasi menjadi aspek utama dalam upaya pencegahan persebaran virus. Salah satu pendekatan utama adalah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui kebiasaan cuci tangan pakai sabun di air mengalir.
Selain dilakukan di rumah, kebiasaan mencuci tangan juga wajib diterapkan di tempat umum, termasuk di sekolah-sekolah, yang nanti mulai akan diterapkan pada Juli 2021 mendatang,
Dumul juga mengatakan bahwa dukungan lain UNICEF yang akan dilakukan di Kota Kupang berupa penguatan kapasitas melalui kegiatan seperti pelatihan promosi perubahan perilaku serta pelatihan manajemen kebersihan menstruasi virtual bagi guru-guru SD .
Tujuannya adalah agar para guru, melalui kegiatan pelatihan ini, memahami esensi dan cara mencuci tangan pakai sabun yang benar, mendesain sarana cuci tangan pakai sabun yang sederhana dan murah.
Kepala Kantor Perwakilan UNICEF di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat Yudhistira Yewangoe menambahkan bahwa mencuci tangan dengan sabun di air mengalir adalah sebuah kebiasaan sederhana yang bisa membantu mencegah risiko penularan penyakit COVID-19.
Melalui Program Water and Sanitation Hygiene/Air dan Sanitasi (WASH), UNICEF aktif mendukung program sanitasi total berbasis masyarakat dengan salah satu pilarnya, yaitu cuci tangan pakai sabun di air mengalir yang menjadi salah satu pondasi paling kuat pemutus mata rantai penyebaran COVID-19 di dunia.
"Untuk saat ini kita hanya masih fokus di Kota Kupang saja, jika ada program lagi akan kita lanjutkan di daerah lain di NTT," ujar dia.
Baca juga: INOVASI kembangkan pendidikan berkarakter bagi siswa NTT
Baca juga: Pemkot Kupang terbitkan Perwali pembelajaran di sekolah