Kupang (ANTARA) - Sebanyak 3.700 personel TNI AD di wilayah Korem 161/Wirasakti Kupang menjadi yang pertama di wilayah NTT menerima vaksin AstraZeneca yang sudah didatangkan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 .
Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah Korem 161/Wirasakti Kupang Letkol Ckm Agus Saktiadi kepada wartawan di Kupang, Sabtu (27/3) mengatakan vaksinasi vaksin AstraZeneca ini dilaksanakan di tiga wilayah yakni di Kota Kupang, di Kodim Timur Tengah Utara (TTU) dan di Kabupaten Belu.
Agus mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang baru divaksinkan ke sejumlah prajurit TNI AD wilayah Korem 161/Wirasakti Kupang mempunyai khasiat yang sama dengan vaksin Sinovac yang selama ini sudah digunakan.
Perbedaannya adalah bahwa jika untuk Sinovac untuk jarak suntikan pertama hanya 14 hari, maka untuk vaksin Astrazeneca, usai menerima vaksin dosis pertama maka si penerima akan menunggu lagi selama 28 hari baru kemudian menerima suntikan kedua.
"Jadi memang ada perbedaan sesuai dengan yang dijelaskan oleh pemerintah. Namun pada dasarnya vaksin yang digunakan ini adalah vaksin yang aman dan halal," tambah dia.
Agus menambahkan bahwa sampai dengan saat ini selama pelaksanaan vaksinasi bagi anggota TNI AD yang menjadi pertama menerima vaksin jenis baru itu tidak ada ditemukan gejala-gejala pascavaksinasi itu.
Pihaknya juga sudah menyiapkan tempat tidur jika ada anggota yang usai divaksin menerima efek samping dari suntikan perdana vaksin AstraZeneca itu.
Sampai dengan saat ini ia mengatakan bahwa dari total 6.700 personel TNI AD di wilayah NTT, 50 persennya sudah melaksanakan vaksin COVID-19. Baik itu vaksin Sinovac atupun vaksin AstraZeneca yang baru mulai dilaksanakan pada Sabtu (27/3) hari ini.
Iapun berharap dengan sudah mulai disuntikkan vaksin tersebut, prajurit TNI harus menjadi prajurit yang siap membantu mencegah penyebaran COVID-19 di tingkat desa ataupun kelurahan.
"Dengan prajurit yang sudah divaksin, kita harapkan mereka memiliki kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang COVID-19 dan menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat," ujar dia.
Sementara itu seorang Bhabinkamtibmas yang menjalani vaksin perdana Serda Alvons M mengatakan bahwa dirinya memang sebelum divaksin sudah menyiapkan diri untuk divaksin.
Baca juga: 210 wartawan di Kota Kupang terima vaksinasi dosis kedua
Baca juga: IDI belum pastikan vaksin Sinovac aman BaGIanak-anaK
"Tidak ada rasa takut, karena saya yakin ini aman-aman saja," ujar dia.
Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah Korem 161/Wirasakti Kupang Letkol Ckm Agus Saktiadi kepada wartawan di Kupang, Sabtu (27/3) mengatakan vaksinasi vaksin AstraZeneca ini dilaksanakan di tiga wilayah yakni di Kota Kupang, di Kodim Timur Tengah Utara (TTU) dan di Kabupaten Belu.
Agus mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang baru divaksinkan ke sejumlah prajurit TNI AD wilayah Korem 161/Wirasakti Kupang mempunyai khasiat yang sama dengan vaksin Sinovac yang selama ini sudah digunakan.
Perbedaannya adalah bahwa jika untuk Sinovac untuk jarak suntikan pertama hanya 14 hari, maka untuk vaksin Astrazeneca, usai menerima vaksin dosis pertama maka si penerima akan menunggu lagi selama 28 hari baru kemudian menerima suntikan kedua.
"Jadi memang ada perbedaan sesuai dengan yang dijelaskan oleh pemerintah. Namun pada dasarnya vaksin yang digunakan ini adalah vaksin yang aman dan halal," tambah dia.
Agus menambahkan bahwa sampai dengan saat ini selama pelaksanaan vaksinasi bagi anggota TNI AD yang menjadi pertama menerima vaksin jenis baru itu tidak ada ditemukan gejala-gejala pascavaksinasi itu.
Pihaknya juga sudah menyiapkan tempat tidur jika ada anggota yang usai divaksin menerima efek samping dari suntikan perdana vaksin AstraZeneca itu.
Sampai dengan saat ini ia mengatakan bahwa dari total 6.700 personel TNI AD di wilayah NTT, 50 persennya sudah melaksanakan vaksin COVID-19. Baik itu vaksin Sinovac atupun vaksin AstraZeneca yang baru mulai dilaksanakan pada Sabtu (27/3) hari ini.
Iapun berharap dengan sudah mulai disuntikkan vaksin tersebut, prajurit TNI harus menjadi prajurit yang siap membantu mencegah penyebaran COVID-19 di tingkat desa ataupun kelurahan.
"Dengan prajurit yang sudah divaksin, kita harapkan mereka memiliki kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang COVID-19 dan menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat," ujar dia.
Sementara itu seorang Bhabinkamtibmas yang menjalani vaksin perdana Serda Alvons M mengatakan bahwa dirinya memang sebelum divaksin sudah menyiapkan diri untuk divaksin.
Baca juga: 210 wartawan di Kota Kupang terima vaksinasi dosis kedua
Baca juga: IDI belum pastikan vaksin Sinovac aman BaGIanak-anaK
"Tidak ada rasa takut, karena saya yakin ini aman-aman saja," ujar dia.