Kupang (ANTARA) - Ditreskrimsus Polda NTT menggandeng Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) wilayah IV Surabaya melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar di Kota Kupang untuk mengecek harga kebutuhan pokok selama Ramadhan.
Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV Romy Pradjana Aryo ditemui di pasar Naikoten, Selasa, (27/4) mengatakan bahwa pelaksanaan sidak itu dilakukan guna menjaga kestabilan harga bahan pokok jelang Idul Fitri.
"Jadi memang sidak ini kita lakukan untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di wilayah NTT menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H," katanya.
Tomy mengatakan bahwa pengawasan terhadap pasokan tetap harus dilakukan, meskipun belum terdapat keluhan dari masyarakat di kota itu terkait dengan kenaikan harga atau kelangkaan sembako.
Ia pun melaporkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Naikoten 1 Kupang, rata-rata mengalami kenaikan harga setelah bencana beberapa waktu lalu salah satu contohnya harga telur yang semula Rp50.000 per rak menjadi Rp55.000.
Tak hanya itu harga ayam juga diperkirakan akan terus merangkak naik, dari semula Rp45 ribu per ekor menjadi Rp60 ribu per ekor. Ia pun memperkirakan harga kebutuhan pokok itu akan terus naik.
“Bagi KPPU pengawasan terhadap kelancaran pasokan penting dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya praktik penahanan pasokan yang berujung pada naiknya harga komoditas,” tutur Romy.
Sementara itu Kepala Bidang Penegakan Hukum Kanwil IV Ero Sukmajaya mengharapkan melalui kegiatan pemantauan di lapangan ini dapat memberikan informasi yang proporsional bagi masyarakat.
Menurut dia hasil pemantauan walaupun harga kebutuhan pokok yang lain mulai alami kenaikan harga, namun secara keseluruhan harga kebutuhan pokok di NTT stabil semuanya.
"Oleh karena itu masyarakat kami minta agar tidak panik dalam berbelanja kebutuhan pokok," ujar dia.
Pihaknya juga mengimbau para pelaku pasar untuk tidak mencari keuntungan yang berlebihan, dengan menaikkan harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Polisi salurkan bantuan untuk warga eks Tim-Tim terdampak bencana
Baca juga: Selama Januari-April, Polda NTT tanggani tujuh kasus pemboman ikan
Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV Romy Pradjana Aryo ditemui di pasar Naikoten, Selasa, (27/4) mengatakan bahwa pelaksanaan sidak itu dilakukan guna menjaga kestabilan harga bahan pokok jelang Idul Fitri.
"Jadi memang sidak ini kita lakukan untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di wilayah NTT menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H," katanya.
Tomy mengatakan bahwa pengawasan terhadap pasokan tetap harus dilakukan, meskipun belum terdapat keluhan dari masyarakat di kota itu terkait dengan kenaikan harga atau kelangkaan sembako.
Ia pun melaporkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Naikoten 1 Kupang, rata-rata mengalami kenaikan harga setelah bencana beberapa waktu lalu salah satu contohnya harga telur yang semula Rp50.000 per rak menjadi Rp55.000.
Tak hanya itu harga ayam juga diperkirakan akan terus merangkak naik, dari semula Rp45 ribu per ekor menjadi Rp60 ribu per ekor. Ia pun memperkirakan harga kebutuhan pokok itu akan terus naik.
“Bagi KPPU pengawasan terhadap kelancaran pasokan penting dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya praktik penahanan pasokan yang berujung pada naiknya harga komoditas,” tutur Romy.
Sementara itu Kepala Bidang Penegakan Hukum Kanwil IV Ero Sukmajaya mengharapkan melalui kegiatan pemantauan di lapangan ini dapat memberikan informasi yang proporsional bagi masyarakat.
Menurut dia hasil pemantauan walaupun harga kebutuhan pokok yang lain mulai alami kenaikan harga, namun secara keseluruhan harga kebutuhan pokok di NTT stabil semuanya.
"Oleh karena itu masyarakat kami minta agar tidak panik dalam berbelanja kebutuhan pokok," ujar dia.
Pihaknya juga mengimbau para pelaku pasar untuk tidak mencari keuntungan yang berlebihan, dengan menaikkan harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Polisi salurkan bantuan untuk warga eks Tim-Tim terdampak bencana
Baca juga: Selama Januari-April, Polda NTT tanggani tujuh kasus pemboman ikan